tingkat kekerasan polisi

11 Negara dengan Tingkat Kekerasan Polisi Tertinggi Tahun 2025

Tingkat kekerasan polisi tertinggi kembali menjadi sorotan global di tahun 2025. Data terbaru menunjukkan peningkatan mencolok dalam insiden fatal yang melibatkan aparat penegak hukum di sejumlah negara. Berikut ini ulasan terbaru berdasarkan riset dan laporan terkini.

tingkat kekerasan polisi

1. Venezuela dan Brasil – yang Teratas dalam Kekerasan Fatal Polisi

Menurut data terbaru dari World Population Review, Venezuela memimpin dengan 1.830 kematian per 10 juta penduduk, diikuti oleh El Salvador (1.704) dan Siria (819). Brasil juga termasuk tinggi dengan 276 kematian per 10 juta. Dominasi angka-angka ini menyorot tingginya tingkat kekerasan polisi tertinggi di kawasan Amerika Latin.

2. Amerika Serikat Masih dalam Daftar

Studi Rutgers menyebut AS sebagai salah satu dari tujuh negara dengan tingkat kekerasan polisi paling tinggi, bersama Venezuela, Brasil, Argentina, Chile, Kanada, dan Australia. Angka fatalitas hampir tiga kali lipat dibanding negara maju lainnya.

3. Kanada, Australia, dan Belgia – Masih Mengkhawatirkan

Kanada (0,9 per juta), Australia (~0,7 per juta), dan Belgia (0,35 per juta) masih tercatat memiliki angka kejadian yang mengejutkan meski lebih kecil dibanding AS atau Brasil.

4. Penyebab Utama: Pelatihan dan Sejarah Sosial

Temuan inti menyatakan bahwa durasi dan isi pelatihan sangat berdampak pada kejadian fatal polisi. Belgia — dengan pelatihan selama 8 bulan — memiliki 0,35 kematian per juta; sedangkan Prancis, dengan pelatihan 10 bulan, sedikit lebih rendah yaitu 0,29 per juta. Namun di negara seperti Brasil dan Venezuela, pelatihan yang tersedia justru melatih metode brutal tanpa mengajarkan pengendalian diri, menjadikan kekerasannya lebih fatal.

Studi Rutgers juga menyoroti bahwa negara-negara dengan sejarah kolonialisme atau perbudakan yang berat—seperti Brasil dan AS—masih menyimpan warisan ideologi rasial yang meresap dalam institusi penegakan hukum kontemporer.

5. Tren Global Tahun 2025: Peningkatan Fatalitas Polisi

Tahun 2024 menjadi tahun puncak kekerasan polisi di AS dalam dekade terakhir, dengan 1.365 orang tewas akibat kontak fatal dengan aparat keamanan, berdasarkan data Campaign Zero. Tren meningkat ini terjadi walaupun kasus kekerasan umum menurun.

Sementara itu, di Jamaica—meski tingkat pembunuhan turun 37% awal 2025—fatalitas akibat polisi meningkat dramatis sebesar 152% dengan 111 korban tewas antara Januari hingga April.

Di São Paulo, Brasil, keadaan makin parah: sepanjang Jan–Sep 2024, polisi mencatat 496 kematian, naik 75% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Reaksi publik dan aktivis pun menguat menuntut transparansi dan pertanggungjawaban lebih serius.

6. Lembaga yang Berhasil Kendalikan Kekerasan Polisi

Beberapa negara menunjukkan angka fatalitas rendah meski memiliki pelatihan singkat atau ketegangan etnis tinggi. Inggris (khususnya Inggris & Wales) dan Spanyol menjadi contoh bagaimana desentralisasi kepolisian, transparansi, dan pendekatan komunitas efektif menekan kekerasan fatal polisi.

7. Data Terbaru dari India: Justifikasi Kekerasan oleh Polisi

Laporan SPIR 2025 mengungkap bahwa 20% polisi di India merasa penting menggunakan kekerasan untuk menimbulkan rasa takut, dan 27% mendukung kekerasan kolektif dalam kasus perkosaan. Ini memperlihatkan betapa terbentuknya budaya kekerasan dalam kepolisian yang memerlukan reformasi mendasar untuk mengurangi tingkat kekerasan polisi.

Kesimpulan

Dalam konteks tingkat kekerasan polisi tertinggi, baik statistik maupun analisis mengungkap pola global yang mencemaskan: dari warisan sejarah, model pelatihan, hingga kebijakan dan sistem akuntabilitas yang lemah. Rangkuman negara dengan angka paling tinggi:

  1. Venezuela

  2. El Salvador

  3. Siria

  4. Filipina

  5. Nicaragua

  6. Jamaika

  7. Trinidad & Tobago

  8. Brasil

  9. Bahama

  10. Saint Vincent & Grenadines

  11. (Tambahan dari studi Rutgers) Amerika Serikat

Upaya Reformasi dan Tantangan ke Depan

Banyak negara kini mulai melakukan reformasi kepolisian untuk menekan tingkat kekerasan polisi tertinggi di dunia. Beberapa langkah yang ditempuh antara lain memperpanjang durasi pelatihan, menambahkan kurikulum hak asasi manusia, hingga memperkuat mekanisme pengawasan eksternal. Namun, tantangan tetap besar. Di Amerika Latin, misalnya, budaya impunitas dan lemahnya sistem peradilan membuat aparat jarang mendapat hukuman atas pelanggaran serius. Di Amerika Serikat, perdebatan mengenai pembatasan penggunaan senjata api oleh polisi masih berlangsung sengit. Sementara di Asia, tekanan publik mulai mendorong perubahan, meski belum merata di seluruh wilayah.

Peran Teknologi dalam Mengurangi Kekerasan Polisi

Selain reformasi kelembagaan, teknologi juga mulai diandalkan untuk menekan tingkat kekerasan polisi tertinggi di berbagai negara. Penggunaan body camera, CCTV publik, hingga sistem pelaporan online diyakini dapat meningkatkan transparansi sekaligus memberikan bukti sahih ketika terjadi penyalahgunaan kekuasaan. Di beberapa kota besar, pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) bahkan diterapkan untuk memantau pola patroli dan menganalisis potensi konflik sebelum terjadi. Namun, tantangan muncul pada masalah privasi serta keterbatasan dana. Jika digunakan dengan tepat, teknologi berpotensi besar menurunkan angka fatalitas dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap aparat kepolisian.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *