
Sister Hong Menghebohkan China: 5 Fakta Utama Skandal Viral
Sister Hong langsung menjadi sorotan utama saat sosoknya terbongkar pada bulan Juli 2025. Pria bernama Jiao ditangkap polisi di Nanjing setelah mengaku sebagai wanita dan merekam hubungan seksual dengan ratusan pria. Berikut lima fakta paling mengejutkan:
1. Sister Hong adalah Pria yang Menyamar sebagai Wanita


Foto Pelaku dan Foto Ruangan yang digunakan untuk merekam video ratusan pria
Siapa sangka sosok āSister Hongā ternyata adalah pria, bukan wanita seperti dikira banyak orang. Jiao (38) menggunakan wig, riasan tebal, rok panjang, bahkan suara palsu untuk menipu para korban bahwa dia adalah perempuan.
2. Berhubungan Seks dengan Lebih dari 1.600 Pria
Jiao mengklaim telah melakukan hubungan seksual dengan sekitar 1.600 pria. Namun, pihak kepolisian menyatakan angka itu mungkin dilebih-lebihkan dan investigasi masih berlangsung.
3. Konten Seksual Direkam dan Dijual Online

Jiao memasang kamera tersembunyi di rumahnya dan menyebarkan video-video tersebut melalui grup daring berbayarāsekitar 150 yuan (~US$20) per anggota.
4. Menimbulkan Kekhawatiran HIV dan Kesehatan Masyarakat
Kasus ini memicu kekhawatiran soal penularan HIV karena banyak korban melakukan hubungan seksual tanpa pengaman. Meskipun ada rumor bahwa beberapa klien terinfeksi HIV, otoritas kesehatan belum mengonfirmasi jumlah pasti dan mendorong korban menjalani skrining kesehatan.
5. Respons Publik: Panik, Meme, dan Dilema Privasi
Hashtag āēŗ¢å§ā atau Sister Hong menjadi trending teratas di Weibo dengan lebih dari 200 juta tampilan. Banyak korban dikenali orang dekat mereka, bahkan ada yang digugat cerai oleh pasangannya. Meski kasus ini sangat serius, warganet tidak ketinggalan membuat meme dan parodi AI dari sosok Sister Hong. Bahkan aktor TVB Bob Lam ikut membuat lelucon dengan mengunggah foto dirinya sebagai wanita dan mengaku dirinya āRed Sisterā.

Lebih ekstrem, salah satu parodi AI menampilkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebagai ‘klien’ Red Sisterāmenunjukkan betapa cepat dan masif penyebaran konten terkait kasus ini. Selain itu, meme, filter AR, dan bahkan tur fashion riasan ala Sister Hong berkembang di media sosial.
Dampak Sosial dari Skandal Sister Hong
Kasus ini menyingkap tekanan seksual dan moral di masyarakat China: ketidakseimbangan gender, stigma LGBT, hingga minimnya edukasi seks. Analisa memperlihatkan bahwa kerentanan psikologis dan situasi sosial mendorong banyak korban tetap melanjutkan pertemuan meski curiga.
Respon Hukum di China
Jiao ditahan pada 6 Juli 2025 dan menghadapi dakwaan produksi serta distribusi materi cabul. Dalam hukum China, jika belum terjadi konsekuensi serius, hukumannya berkisar 3ā10 tahun penjara; bisa lebih berat dari 10 tahun, seumur hidup atau bahkan Capital Punishment (Hukuman Mati) jika ada dampak permanen atau kematian dari kasus ini.
Nasihat dari Sisi Kesehatan Publik
CDC Nanjing menawarkan skrining gratis bagi siapapun yang merasa terlibat. Mereka juga memperingatkan agar publik tidak membagikan ulang video demi menghormati privasi korban.
Analisa Tambahan: Mengapa Banyak yang Tertarik pada āSister Hongā?
Menurut analis perilaku, alasan mengapa korban tetap terlibat banyak faktor:
-
Diskresi tinggi: bertemu di rumah, tanpa uang tunai, cukup membawa buah atau susu.
-
Sunk-cost fallacy: sudah sampai ke tempat, rugi jika mundur.
-
Fantasi terlarang: citra āistri menikahā yang menarik, meski palsu.
Kesimpulan
Kasus Sister Hong merupakan peringatan keras soal risiko penipuan dalam dunia percintaan daring, perlunya edukasi seks yang lebih baik, dan pentingnya perlindungan hukum dan kesehatan bagi publik.