Varian COVID NB.1.8.1: Muncul Cepat, Kenali Gejala dan Proteksi Terbaru
Di awal artikel ini kami menyebut varian COVID NB.1.8.1, kini menjadi fenomena global. Pertama kali terdeteksi pada 22 Januari 2025 dan dimasukkan ke dalam daftar “variant under monitoring” WHO pada 23 Mei 2025.
Apa Itu Varian COVID NB.1.8.1?
-
Varian COVID NB.1.8.1 (dijuluki “Nimbus”) merupakan sub-linier turunan Omicron JN.1.
-
WHO mencatat sebagai Variant Under Monitoring dengan meningkatnya proporsi global dari 2,5% ke 10,7% hanya dalam 4 minggu.
-
Lebih dari 22 negara telah melaporkan kasusnya, termasuk China, AS, India, UK, dan beberapa negara Asia Tenggara .
Bagaimana Penyebarannya?
-
Tingkat penularan tinggi – Varian ini memiliki mutasi spike seperti T22N, F59S, G184S, A435S, V445H, dan T478I yang meningkatkan afinitas ikatan ke reseptor ACE2 manusia.
-
Dominansi global – Di AS, proporsi NB.1.8.1 melonjak dari sekitar 2% akhir April menjadi 43% pada minggu akhir Juni.
-
Kasus global terus meningkat – Hingga 18 Mei 2025, lebih dari 500 sekuens ditemukan di 22 negara.
Gejala Varian COVID NB.1.8.1
Gejala pada umumnya serupa dengan Omicron, namun ada satu ciri khas:
“Razor Blade Throat”
-
Sakit tenggorokan ekstrem, seperti menelan pecahan kaca, dilaporkan di China, AS, India.
-
Dokter mengingatkan ini bukan gejala unik—hanya intens—tentu COVID lain juga menyebabkan radang tenggorokan .
Gejala Umum
-
Demam, batuk, hidung tersumbat, kelelahan, nyeri otot dan sendi .
-
Beberapa laporkan mual-muntah, diare .
-
Tanda ini biasanya berlangsung 3–5 hari, mirip gejala flu biasa.
Apakah Varian COVID NB.1.8.1 Lebih Parah?
-
WHO menilai risiko public health secara global masih rendah .
-
Tidak ada bukti bahwa varian ini menyebabkan rawat inap atau kematian lebih tinggi dibanding Omicron.
-
Meskipun beberapa negara mencatat peningkatan hospitalisasi, ini kemungkinan karena gelombang musiman bukan keparahan mutasi .
Vaksin dan Pencegahan
-
Vaksin masih ampuh
-
Vaksin eksisting melindungi terhadap penyakit berat dari NB.1.8.1.
-
-
Booster tersedia
-
Booster tahun 2023–2024 dan pengembangan pelengkap musim gugur menunjukkan respons antibodi efektif .
-
-
Langkah proteksi dasar
-
Pakai masker di kerumunan, cuci tangan, tingkatkan ventilasi, tetap di rumah jika sakit.
-
-
Kelompok rentan
-
Lansia, penderita imun lemah sebaiknya mempertimbangkan masker meski risiko global rendah .
-
Apakah Akan Terjadi Gelombang Musim Panas?
-
Tren historis menunjukkan COVID dapat naik di musim panas, berbeda dengan flu yang dominan di musim dingin .
-
Ahli memperkirakan kenaikan kasus ringan hingga sedang di AS dan negara lain selama musim panas 2025 .
-
Namun, “gelombang besar tiba-tiba” belum dapat dipastikan karena masih harus melihat perbandingan dari distribusi vaksin, imun masyarakat, dan ventilasi publik.
Kesimpulan dan Rekomendasi Penting
-
Varian COVID NB.1.8.1 adalah sub-linier Omicron yang menyebar cepat secara global dan telah jadi strain dominan di AS.
-
Meski berpotensi menyebabkan gejala radang tenggorokan ekstrem, tidak ada peningkatan keparahan yang signifikan.
-
Vaksin, termasuk booster, tetap efektif. Kesadaran pada kesehatan dasar dan masker di kerumunan sangat disarankan, terutama di musim panas.
Ringkasan Singkat
Aspek | Fakta |
---|---|
Deteksi pertama | 22 Jan 2025, WHO monitoring sejak 23 Mei 2025 |
Penyebaran global | 22 negara; AS: 43% kasus minggu akhir Juni |
Gejala khas | Sakit tenggorokan ekstrem (“razor blade throat”) + gejala umum |
Risiko keparahan | Tidak lebih berat dari Omicron; rawat inap ringan, tidak ada lonjakan |
Vaksin & proteksi | Vaksin & booster efektif; pakai masker, ventilasi, hygiene dianjurkan |
Dengan informasi ini, diharapkan masyarakat bisa waspada namun tidak panik menghadapi varian COVID NB.1.8.1, tetap menerapkan proteksi dan mengikuti panduan kesehatan publik. Semoga bermanfaat!