5 Fakta Exclusive tentang Tren “kopi kecoa China” yang Bikin Heboh

5 Fakta Exclusive tentang Tren “kopi kecoa China” yang Bikin Heboh

Kopi kecoa China: Tren Baru Kopi Serangga yang Viral di Beijing

kopi kecoa China” kini menjadi perbincangan di jagat maya dan media internasional. Sebuah museum bertema serangga di ibu kota China, Beijing, memperkenalkan kopi dengan taburan bubuk kecoa dan ulat kuning (mealworms) — memicu rasa penasaran tinggi di kalangan anak muda dan pecinta kuliner ekstrem.

Minuman unik ini dijual seharga 45 yuan (sekitar US$6) per cangkir.

kopi kecoa china

🔍 5 Fakta Menarik tentang Kopi Kecoa China

1. Kopi Ini Dijual di Museum Serangga di Beijing

Kafe yang menawarkan kopi kecoa berada di dalam museum bertema serangga — walaupun nama museum tidak disebutkan di media.

Menurut salah satu staf, kafe memang sengaja merilis kopi serangga karena sesuai dengan tema museum.

Kafe ini mulai menjual kopi tersebut sejak akhir Juni 2025.

2. Bahan Kopi: Bubuk Kecoa & Ulat Kuning (Mealworms)

Setiap cangkir kopi terdiri dari kopi biasa yang di atasnya ditaburi bubuk kecoa — serangga sudah digiling halus — serta campuran ulat kuning kering (mealworms) di dalam minumannya.

Pihak kafe menyatakan bahwa bahan-bahan ini dibeli dari toko pengobatan tradisional (TCM), sehingga mereka mengklaim bahwa konsumsi kopi ini aman.

Menurut pandangan TCM tersebut, bubuk kecoa diyakini bisa membantu peredaran darah, sedangkan mealworms kaya protein yang dipercaya dapat meningkatkan sistem imun.

3. Rasa: “Gosong dan Sedikit Asam”

Banyak penikmat kopi yang sudah mencoba kopi kecoa ini memberikan kesan rasa seperti kopi dengan aroma gosong dan sedikit asam.

Meskipun begitu, tidak semua orang merasa jijik — ada yang bilang citarasanya tidak jauh berbeda dengan kopi biasa.

Seorang food vlogger asal Beijing, yang mencoba kopi ini atas permintaan penggemarnya, berkata bahwa hasilnya “tidak se menjijikkan seperti yang saya bayangkan”.

4. Bukan Hanya Kopi Kecoa — Ada Varian Lain dengan Tema Ekstrem

Selain kopi kecoa + mealworms, kafe di museum tersebut juga menawarkan varian minuman lain:

  • Kopi dengan cairan pencernaan dari tumbuhan kantong semar — disebut mirip rasa kopi biasa.
  • Minuman edisi terbatas berisi semut — tersedia saat periode Halloween — dengan rasa asam.

Langkah ini dianggap masuk akal bagi sang staf: karena lokasi adalah museum serangga, menyediakan minuman dengan tema serangga dianggap cocok.

5. Konsumen Didominasi Anak Muda yang Penasaran

Menurut staf kafe, mayoritas pelanggan yang membeli kopi kecoa adalah anak muda yang penasaran dengan pengalaman unik.

Sementara itu, keluarga dengan anak – dan para orang tua – cenderung menghindari minuman ini karena rasa jijik terhadap kecoa.

Kafe mengklaim menjual lebih dari 10 cangkir kopi kecoa per hari.

Mengapa Tren Ini Mendadak Viral — Peluang dan Kritik

Fenomena kopi kecoa China mencerminkan kreativitas kuliner ekstrem yang kini tengah naik daun, terutama di kalangan generasi muda yang terbuka pada pengalaman baru dan berbeda. Sensasi “menjijikkan tapi penasaran” tampaknya menjadi daya tarik utama.

Menurut kajian modern atas konsumsi serangga — seperti dalam jurnal ilmiah terbaru — konsumsi serangga (termasuk kecoa) sebagai makanan atau minuman memang bukan hal asing di beberapa wilayah di dunia. Jadi, konsep kopi kecoa China ini bisa dibilang bagian dari tren global “serangga sebagai makanan/minuman alternatif”.

Namun, meskipun kafe menjamin keamanan bahan dari toko tradisional, tetap ada pertanyaan tentang aspek kesehatan dan persepsi publik: tidak semua orang siap untuk makan atau minum sesuatu yang berbahan serangga, masih banyak stigma dan rasa jijik yang melekat.

Kopi Kecoa China — Sensasi Baru yang Bercampur Antara Penasaran dan Tanda Tanya

Tren kopi kecoa China menunjukkan bagaimana inovasi kuliner bisa mengambil jalur ekstrem untuk menarik perhatian, terutama generasi muda yang mencari sensasi baru.

Dengan bahan bubuk kecoa dan mealworms, kisaran harga Rp sekitar 100 ribu per cangkir, dan pesan keamanan dari kafe (bahan dari TCM), kopi ini berhasil menarik penasaran banyak orang — bahkan memicu perdebatan di dunia maya.

Tentu saja, tidak semua orang akan menerima ide ini. Bagi sebagian orang, konsep minum kopi dengan serangga masih terasa menjijikkan, meskipun ada yang sudah mencoba dan bilang “tidak terlalu aneh”.

Apakah tren ini akan bertahan lama? Atau sekadar sensasi sesaat? Hanya waktu dan keberanian penikmat kopi yang bisa menentukan.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *