5 Negara Paling Sehat di Dunia yang Harus Anda Ketahui: Warga Tetangga RI Masuk

5 Negara Paling Sehat di Dunia yang Harus Anda Ketahui: Warga Tetangga RI Masuk

5 Negara Paling Sehat di Dunia Menurut Global Health Index

Negara paling sehat menjadi sorotan baru setelah rilis Global Health Index terbaru. Indeks ini mengukur kesehatan nasional berdasarkan faktor seperti harapan hidup, risiko kesehatan (rokok, obesitas), dan akses terhadap layanan medis. Berikut lima negara yang menempati peringkat atas dan apa yang membuat mereka menonjol.

negara paling sehat

1. Spanyol: Puncak Daftar Negara Paling Sehat

Spanyol menduduki peringkat pertama dalam Global Health Index versi Bloomberg terbaru, dengan skor sekitar 92,75 menurut data dari DataPandas.
Keberhasilan Spanyol tidak lepas dari gaya hidup ala Mediterania — konsumsi minyak zaitun, sayuran segar, dan pola makan seimbang — ditambah penerapan sistem kesehatan publik yang efektif.
Waktu luang juga dihargai: masyarakat Spanyol cenderung menjalani hidup lebih santai, dengan jalinan hubungan sosial yang kuat, aktivitas jalan kaki, dan istirahat siang yang teratur.
Kombinasi faktor ini berkontribusi pada angka kematian rendah dari penyakit yang bisa dicegah dan tertanganinya risiko penyakit kronis secara efisien.

2. Italia: Mediterania dengan Sistem Kesehatan Terstruktur

Italia berada sangat dekat di belakang Spanyol, dengan skor 91,59 menurut Bloomberg.
Negara ini juga mengandalkan pola makan Mediterania, serta sistem kesehatan yang menekankan pencegahan penyakit sejak dini.
Meskipun pandemi COVID-19 sempat mengganggu layanan kesehatan, Italia berhasil menjaga tingkat kematian akibat penyakit yang dapat diobati tetap rendah. Hal ini menunjukkan bahwa pusat layanan kesehatan primer berjalan cukup baik dalam jangka panjang.

3. Islandia: Alam, Aktivitas, dan Kesehatan Masyarakat

Islandia menempati peringkat ketiga dengan skor 91,44 menurut DataPandas.
Negara ini memanfaatkan sumber daya alam berupa energi panas bumi, sementara warga terbiasa aktif di alam terbuka. Kombinasi ini sangat mendukung kesehatan jantung, pernapasan, dan mental.
Tingkat kematian akibat alkohol, kecelakaan fatal, dan penyakit preventable juga sangat rendah, yang mencerminkan efektivitas sistem kesehatan Islandia dalam merawat warganya.

4. Jepang: Panjang Umur dan Pencegahan yang Konsisten

Jepang memiliki skor 91,38.
Budaya Jepang sangat mendukung pencegahan penyakit: konsumsi ikan, sayur, dan aktivitas fisik rutin (seperti jalan kaki dan senam tradisional) menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Selain itu, harapan hidup di Jepang sangat tinggi, sebagian besar disebabkan oleh sistem kesehatan yang stabil, angka kematian bayi rendah, dan fokus kuat pada perawatan preventif.

5. Swiss: Asuransi Kesehatan Terjangkau dan Gaya Hidup Aktif

Swiss berada di urutan kelima dengan skor 90,93 menurut Bloomberg.
Sistem kesehatannya berbasis universal, tetapi tetap dipengaruhi asuransi swasta nirlaba. Setiap warga diwajibkan memiliki asuransi, dan negara memberikan perhatian besar pada budaya aktivitas fisik dan pencegahan penyakit.
Selain itu, warga Swiss cenderung menikmati lingkungan alam seperti pegunungan dan perairan, yang mendukung gaya hidup sehat dan stres rendah.

Mengapa Negara Paling Sehat Itu Penting?

Mengetahui daftar negara paling sehat memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana kebijakan publik, gaya hidup, dan budaya berkontribusi pada kesehatan masyarakat. Negara-negara di daftar ini umumnya:

  • Memiliki sistem kesehatan yang menjangkau banyak lapisan masyarakat
  • Berfokus pada pencegahan penyakit daripada hanya pengobatan
  • Menumbuhkan pola hidup aktif — baik lewat alam terbuka ataupun budaya sosial
  • Mendorong konsumsi makanan sehat: lokal, segar, dan minim olahan

Pelajaran-pelajaran ini bisa menjadi inspirasi bagi negara lain, termasuk tetangga Indonesia, dalam menyusun strategi kesehatan nasional.

Tantangan yang Perlu Diwaspadai

Meski berada di puncak negara paling sehat, negara-negara ini tetap menghadapi tantangan:

  1. Biaya kesehatan: Walaupun universal, biaya premi atau asuransi bisa tinggi.
  2. Kesenjangan sosial: Tidak semua warga mungkin menikmati gaya hidup “sehat” dengan cara yang sama.
  3. Tekanan gaya hidup modern: Pola makan sehat dan aktivitas fisik bisa terganggu oleh urbanisasi dan pekerjaan padat.
  4. Pencegahan vs Teknikal medis: Efektivitas sistem pencegahan harus terus ditingkatkan agar tetap relevan dengan masalah kesehatan baru.

Negara-negara seperti Spanyol, Italia, Islandia, Jepang, dan Swiss membuktikan bahwa “negara paling sehat” bukan semata soal kekayaan, tapi kombinasi antara kebijakan publik, budaya, dan gaya hidup.

Mereka menunjukkan bahwa kesehatan masyarakat bisa ditingkatkan melalui pencegahan, akses universal, dan gaya hidup seimbang. Bagi negara lain, termasuk Indonesia dan tetangga di Asia Tenggara, strategi semacam ini bisa menjadi inspirasi untuk membangun masyarakat yang lebih sehat dan produktif.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *