Viral di media sosial baru-baru ini adalah unggahan seorang pengguna yang bangga memberi susu mentah (raw milk) langsung dari peternak kepada keluarganya. Narasi ini memicu pro dan kontra. Netizen memperingatkan tentang bahaya susu mentah bagi kesehatan, sementara yang lain menyoroti klaim āsusu alamiā dan ālebih sehatā.

Tapi apa benar raw milk itu baik? Berikut 7 fakta terbaru berdasarkan penelitian dan peringatan ahli kesehatan.
1. Bahaya Susu Mentah: Potensi Bakteri Berbahaya Sangat Tinggi
Salah satu risiko utama dari mengonsumsi susu mentah adalah kemungkinan adanya bakteri patogen seperti E. coli, Salmonella, Listeria monocytogenes, dan Campylobacter jejuni.
Meta-analisis menunjukkan bahwa prevalensi bakteri-bakteri tersebut dalam raw milk bisa cukup tinggi.
CDC dan lembaga kesehatan lainnya menjadikan konsumsi raw milk sebagai perhatian serius dalam isu kesehatan masyarakat.

2. Insiden Penyakit Karena Konsumsi Susu Mentah Sudah Biasa Terjadi
Penelitian epidemiologis menemukan bahwa konsumsi produk susu yang tidak dipasteurisasi menyebabkan jumlah penyakit dan rawat inap jauh lebih tinggi daripada produk susu yang dipasteurisasi.
Data dari periode tertentu menunjukkan terdapat ratusan kasus sakit per tahun karena patogen dari raw milk, meskipun sebagian kecil populasi mengonsumsinya.
3. Pasteurisasi Justru Melindungi Nutrisi

Banyak yang mengklaim bahwa raw milk lebih bergizi atau āalamiā, tetapi penelitian ilmiah menunjukkan bahwa proses pasteurisasi tidak menghilangkan nutrisi utama secara signifikan.

Menurut literatur sains, pasteurisasi hanya mematikan patogen tanpa merusak kandungan protein, vitamin, dan mineral susu secara drastis.

4. Risiko Saat Penyimpanan Masih Ada
Meski ada anggapan kalau menyimpan raw milk di lemari es cukup aman, penelitian justru menunjukkan bahwa beberapa bakteri seperti Listeria dapat tumbuh bahkan pada suhu rendah (sekitar 4,4°C).

Jadi, pendinginan saja tidak cukup untuk menjamin raw milk bebas patogen.
5. Tidak Ada Bukti Kuat Raw Milk Tingkatkan Sistem Imun
Seorang dokter gizi menyatakan bahwa klaim raw milk bisa membuat anak lebih kebal tidak didukung bukti ilmiah kuat.
Justru, bakteri patogen yang sering ditemukan dalam raw milk seperti E. coli, Salmonella, dan Listeria adalah ancaman serius, terutama untuk pencernaan dan kesehatan sistem imun.
6. Risiko Superbug dan Resistensi Antibiotik
Dalam studi dari Amerika, ditemukan bahwa susu mentah dapat mengandung bakteri dengan gen tahan antimikroba (resistensi antibiotik).
Ini artinya, konsumsi raw milk berisiko tidak hanya pada infeksi biasa, tetapi juga pada infeksi yang sulit diobati karena resistensi antibiotik.
7. Kelompok Rentan Lebih Berisiko
Beberapa kelompok sangat rentan terhadap bahaya susu mentah, yaitu anak-anak, lansia, ibu hamil, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
Infeksi dari bakteri seperti Listeria bahkan bisa fatal bagi kelompok rentan tersebut.
Apa Kata Para Ahli Kesehatan?
Menurut spesialis gizi seperti dr. Raissa E. Djuanda, hingga saat ini belum ada bukti ilmiah bahwa raw milk lebih sehat dibanding susu pasteurisasi atau susu formula.
Sementara itu, FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat) menyatakan bahwa senyawa antimikroba alami pada susu mentah tidak cukup kuat untuk menyingkirkan bakteri patogen.
Organisasi kesehatan global pun merekomendasikan agar masyarakat lebih memilih susu pasteurisasi untuk menghindari risiko penyakit serius.
Tips dan Saran Bagi yang Mempertimbangkan Raw Milk
- Pertimbangkan ulang niat mengonsumsi raw milk, terutama jika ada anggota keluarga dari kelompok rentan.
- Jika tetap ingin mencoba, pastikan susu berasal dari peternakan dengan standar sanitasi tinggi dan pemerahan yang bersih.
- Simpan susu dengan suhu yang benar, tetapi ingat: pendinginan saja tidak cukup untuk menekan semua bakteri patogen.
- Jika mengalami mual, demam, diare, nyeri perut setelah minum susu, langsung hubungi tenaga medis.
Perdebatan soal bahaya susu mentah memang menarik karena mengusung nilai āalamiā dan āreal foodsā, tetapi bahaya susu mentah tidak bisa diabaikan. Risiko infeksi bakteri, potensi resistensi antibiotik, dan dampak serius pada kelompok rentan membuat raw milk menjadi pilihan yang sangat berisiko menurut banyak pakar kesehatan.
Sebelum memilih raw milk, sebaiknya pertimbangkan fakta-fakta ilmiah di atas dan konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter. Kesehatan jauh lebih penting daripada tren makanan alami semata.

