Kesalahan Minum Teh yang Merusak Usus Terungkap
Kesalahan minum teh adalah praktik yang kerap dianggap sepele, namun menurut dokter Harvard, bisa memberikan dampak negatif pada sistem cerna terutama usus. Baru-baru ini, dr. Saurabh Sethi — seorang ahli gastroenterologi yang dilatih di Harvard dan Stanford — memaparkan tujuh kebiasaan minum teh yang berpotensi merusak usus dan pencernaan.
Informasi ini dilaporkan dalam publikasi Times of India yang mengutip penjelasan dr. Sethi terkait “7 tea habits yang merusak usus dan hati”.
Berikut rinciannya:
1. Minum Teh Saat Perut Kosong
Banyak orang memulai hari dengan secangkir teh sebelum sarapan. Padahal kesalahan minum teh ini bisa memicu produksi asam lambung berlebih dan iritasi mukosa lambung-usus. Kombinasi kafein dan tanin di dalam teh memperkuat efek asam lambung semalam yang belum netral. Akibatnya bisa muncul gejala seperti kembung, sendawa, dan bahkan nyeri ulu hati. Jika kebiasaan ini berlangsung lama, lapisan usus bisa meradang.
2. Menambahkan Gula Terlalu Banyak
Menambahkan gula demi rasa manis adalah salah satu kesalahan minum teh paling umum. Namun konsumsi gula tinggi bisa menciptakan kondisi usus yang mendukung pertumbuhan bakteri jahat, sehingga memicu kembung, sembelit, hingga gangguan mikrobiota usus. Dalam jangka panjang, risiko obesitas dan diabetes pun meningkat.
3. Mengandalkan Teh “Detoks” atau Pelangsing
Produk teh detoks atau pelangsing sering dijual dengan janji cepat menurunkan berat badan. Tapi kesalahan minum teh jenis ini adalah kandungan laksatif, stimulan, dan herbal yang dapat mengiritasi usus. Penggunaan berulang bisa mengganggu fungsi usus alami dan keseimbangan bakteri.
4. Konsumsi Ekstrak Teh Hijau Berlebihan
Teh hijau dalam bentuk seduhan memiliki manfaat polifenol yang mendukung bakteri baik. Namun banyak orang menggunakan ekstrak konsentrat dalam dosis tinggi — dan itu adalah kesalahan minum teh berisiko. Efek sampingnya bisa berupa mual, diare, dan gangguan lambung, karena kandungan kafein dan tanin yang terakumulasi.
5. Teh yang Terlalu Panas (> 60°C)
Teh yang diminum dalam kondisi sangat panas bukanlah sekadar kurang nyaman — ini juga termasuk kesalahan minum teh yang mengancam integritas jaringan esofagus dan lapisan lambung. Suhu tinggi bisa memicu peradangan kronis dan meningkatkan kerentanan jaringan terhadap iritasi.
6. Minum Teh Berkafein di Malam Hari
Mengonsumsi teh yang mengandung kafein di malam hari termasuk dalam kesalahan minum teh yang memperburuk kualitas tidur. Padahal pola tidur yang buruk berdampak langsung ke kesehatan pencernaan. Kafein juga dapat memicu refluks asam saat posisi tidur.
7. Kebiasaan Boba / Bubble Tea Berlebihan
Popularitas bubble tea menyimpan potensi bahaya jika dikonsumsi berlebihan. Ini termasuk kesalahan minum teh yang bisa merusak usus karena kandungan gula tinggi dan bola tapioka (karbohidrat kosong). Kombinasi tersebut dapat mengganggu mikrobioma usus dan mempercepat peradangan sistem cerna.
Dampak Jangka Panjang & Risiko Tambahan
Akumulasi dari kesalahan minum teh tersebut bukan hanya mengganggu fungsi usus, tetapi berpotensi menyebabkan kondisi kronis seperti:
- Peradangan usus ringan hingga iritasi mukosa
- Gangguan penyerapan nutrisi
- Disbiosis — ketidakseimbangan bakteri baik dan jahat
- Risiko gangguan metabolik (misalnya obesitas atau diabetes)
- Potensi kerusakan pada lapisan esofagus dan lambung bila sering terkena cairan sangat panas
Strategi Minum Teh yang Lebih Aman
Agar tetap merasakan manfaat teh tanpa efek samping, berikut tips berdasarkan saran ahli:
- Konsumsi teh setelah makan, bukan saat perut kosong
- Batasi gula — idealnya gunakan sedikit atau pemanis alami minimal
- Hindari penggunaan rutin teh detoks / slimming
- Jika ingin suplemen teh hijau, patuhi dosis aman (umumnya 3–4 cangkir setara seduhan per hari)
- Biarkan teh mendingin hingga di bawah 60 °C sebelum diminum
- Pilih teh herbal tanpa kafein di malam hari seperti chamomile atau peppermint
- Batasi konsumsi bubble tea, atau pilih versi rendah gula dan tanpa tambahan tepung tapioka
Catatan dari Penelitian & Organisasi Terpercaya
Meskipun beberapa klaim di atas bersumber dari penulis konten populer dan media gaya hidup, studi ilmiah menunjukkan bahwa manfaat teh terhadap kesehatan masih perlu penelitian lebih lanjut. Menurut Harvard Health Publishing, teh mengandung polifenol dan antioksidan yang dapat mendukung kesehatan, tetapi efeknya belum dapat dikonfirmasi secara ilmiah.
Dalam konteks ini, peringatan dr. Sethi patut diikuti sebagai panduan berhati-hati agar manfaat teh tidak berubah menjadi bumerang bagi sistem cerna.
Kesimpulan
Kesalahan minum teh yang sering dianggap sepele ternyata bisa berdampak cukup serius pada kesehatan usus dan pencernaan. Mulai dari minum saat perut kosong, memakai gula berlebih, teh detoks, hingga mengonsumsi teh panas atau menjelang malam, semuanya perlu dihindari. Dengan mengikuti panduan konsumsi yang bijak, teh tetap dapat dinikmati sebagai bagian dari gaya hidup sehat tanpa merusak sistem cerna.
Jika Anda merasakan gangguan pencernaan seperti kembung, nyeri ulu hati, atau perubahan kebiasaan buang besar setelah kebiasaan minum teh tertentu, sebaiknya konsultasikan ke dokter spesialis gastroenterologi untuk evaluasi lebih lanjut.