Hamas Harus Cepat: Trump Ultimatum Baru soal Perdamaian Gaza
Hamas Harus Cepat untuk merespons rencana damai Gaza, demikian bunyi peringatan keras dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang disampaikan awal Oktober 2025. Ia menuntut agar kelompok militan Palestina itu bergerak cepat menyetujui proposal damai yang diajukan, atau menghadapi konsekuensi serius jika perundingan gagal.
Dalam pernyataan publiknya, Trump menegaskan: “Hamas harus cepat, atau semua taruhan akan batal.” Dia menolak penundaan yang menurutnya dapat menggagalkan peluang perdamaian di Gaza.

Inti Ultimatum Trump: Hamas Harus Cepat atau Hadapi Risiko
Trump mengungkap bahwa Israel telah menyetujui sebuah “initial withdrawal line” dari Gaza, dan bahwa mekanisme gencatan senjata akan langsung diberlakukan begitu Hamas menyatakan penerimaan secara resmi. Dia juga menyebut bahwa pembebasan sandera akan menjadi bagian integral dari kesepakatan ini.
Sebelumnya, Trump memberi batas waktu sampai Minggu pukul 18.00 (Waktu Washington DC) agar Hamas merespons isu utama dari rencana perdamaian tersebut. Jika Hamas menolak, Trump memperingatkan bahwa konsekuensi yang belum pernah ditampilkan sebelumnya akan dijatuhkan.
Sementara itu, dari kubu Hamas muncul sinyal positif. Mereka menyatakan kesediaan untuk membahas detail rencana damai melalui mediator, termasuk pembebasan sandera dan pembentukan pemerintahan teknokrat independen di Gaza. Namun, Hamas tidak serta-merta menyetujui semua poin — khususnya soal demiliterisasi Gaza, yang menjadi aspek kunci dalam proposal Trump.
6 Langkah Strategis dalam Ultimatum Trump
Berikut adalah rangkuman enam langkah strategis dalam pendekatan Trump yang menegaskan bahwa Hamas Harus Cepat:
- Penetapan Batas Waktu Ketat
Trump memberi Hamas tenggat waktu yang tegas untuk merespons rencana itu, menegaskan bahwa “semua taruhan akan batal” jika penundaan muncul. - Usulan Gencatan Senjata Segera
Israel dikabarkan telah menyetujui garis penarikan awal (“withdrawal line”) dan akan menghentikan serangan sewaktu Hamas konfirmasi. - Pertukaran Sandera & Tahanan
Pembebasan sandera Israel menjadi salah satu inti dari kesepakatan, dengan Hamas menyatakan kesiapan melepaskan semua sandera yang masih hidup maupun mati. - Transisi Pemerintahan Gaza
Hamas menyatakan kesanggupan menyerahkan pengelolaan Gaza kepada badan teknokrat Palestina yang independen, di bawah kerangka nasional dan dukungan Arab-Islam. - Penekanan soal Demiliterisasi
Meski beberapa bagian rencana Trump diterima oleh Hamas, mereka belum menyetujui penyerahan senjata, yang tetap menjadi batu sandungan utama. - Pembicaraan Teknis di Mesir dan Cepat Dieksekusi
Negosiasi teknis antara delegasi Israel, Hamas, serta mediator (AS, Mesir, Qatar) akan menjadi penentu apakah kesepakatan benar-benar bisa diterapkan cepat atau kembali mandek.
Tantangan & Kecemasan dari Pihak Lain
Meskipun ada kerangka kerja yang semakin jelas, sejumlah tantangan tetap mengintai tentang kesepakatan antara Hamas dan Israel yang dapat menggagalkan usaha perdamaian ini:
- Keaslian Komitmen Hamas
Menurut Sekretaris Negara AS Marco Rubio, perang belum selesai meski ada persetujuan sebagian terhadap rencana Trump. Intensitas pembicaraan teknis diharapkan bisa membuka tabir kesungguhan Hamas. - Serangan Israel yang Berlanjut
Walau Trump menyerukan penghentian pengeboman Gaza, serangan udara masih dilaporkan terjadi, menimbulkan keraguan apakah gencatan senjata benar-benar sedang berlangsung. - Resistensi Politik di Israel & Koalisi
Perdana Menteri Netanyahu mendukung rencana Trump, tetapi beberapa pihak garis keras dalam koalisinya menolak pembatasan militer lanjutan terhadap Gaza. - Masalah Poin yang Disisihkan oleh Hamas
Beberapa aspek mengenai pemerintahan masa depan Gaza, hak-hak Palestina dan kelanjutan kepastian hukum internasional masih “ditangguhkan” untuk dibahas kemudian.
Apakah Kesepakatan Akan Tercapai?
Seruan tegas “Hamas Harus Cepat” dari Trump menunjukkan bahwa Washington tidak ingin perundingan ini menjadi ritual berulang yang selalu kandas. Penerimaan parsial dari Hamas merupakan sinyal bahwa jendela diplomasi terbuka, namun elemen-elemen penting seperti demiliterisasi dan komitmen penuh masih belum disepakati secara tuntas.
Jika Hamas merespons dengan cepat dan pembicaraan teknis berjalan tanpa hambatan, ada kemungkinan gencatan senjata dan pertukaran sandera bisa dilaksanakan dalam hitungan hari. Namun jika perundingan tertunda atau puntung-puntungnya diabaikan, konflik bisa kembali melebar — persis seperti ancaman yang disampaikan Trump yaitu Hamas harus cepat.