Viral! 5 Fakta Menarik “Cilok Keliling Korea” yang Viral — Jajanan Exclusive Indonesia Mendunia

Viral! 5 Fakta Menarik “Cilok Keliling Korea” yang Viral — Jajanan Exclusive Indonesia Mendunia

Cilok Keliling Korea: Kembali Viral dan Curi Perhatian Netizen

Cilok keliling Korea sekarang menjadi fenomena hangat di media sosial. Klip video yang memperlihatkan seorang pria keliling kota Korea Selatan menggunakan sepeda sambil menjual cilok berhasil menarik ribuan komentar dan berbagi ulang dalam waktu singkat.

Lokasi dan Situasi Viral di Ansan

Video viral itu diunggah melalui akun TikTok @rasidanakbaiik dengan caption:

“Cilok keliling area Ansan, ayok larisin lur.”

cilok keliling Korea

Dalam klip tersebut, terlihat pedagang berjalan menyusuri jalanan Ansan, Korea Selatan, sambil menawarkan cilok khas Indonesia. Fenomena ini langsung menjadi perbincangan setelah pengguna TikTok membagikannya.

Pedagang Asli Korea Menjual Cilok Nusantara

Meski menjual jajanan Indonesia, pria yang menjajakan cilok tersebut ternyata orang Korea asli. Ia menikah dengan wanita Indonesia dan memilih merangkul budaya kuliner nusantara sebagai usaha warga. Untuk melayani para penggemar cilok, ia juga menggunakan akun TikTok sendiri, yakni @dapurobatkangen atau dikenal sebagai “Cilok Hengnim”.

Menu Cilok, Varian Bumbu, dan Harga

Cilok yang dijual sangat menyerupai versi Indonesia, lengkap dengan bumbu kacang, kecap manis, serta saus sambal bagi yang suka pedas. Jajanan ini dikemas dalam plastik seperti cilok pada umumnya.

Untuk satu bungkus penuh, harganya dipatok 10.000 won (sekitar Rp 115.000). Harga itu dianggap wajar oleh para netizen, mengingat biaya hidup dan ongkos kuliner di Korea Selatan.

Cilok dan Asalnya – Kuliner Indonesia Mendunia

Cilok adalah jajanan tradisional khas Jawa Barat yang terbuat dari tepung tapioka (aci), dibentuk bulat, kemudian direbus atau digoreng. Jajanan ini lazim disantap bersama saus kacang, kecap, dan sambal. Bahkan dalam Wikipedia disebutkan bahwa nama “cilok” berasal dari singkatan aci dicolok, karena bentuknya yang ditusuk dengan lidi.

Di Indonesia, cilok biasanya dijual oleh pedagang kaki lima bersepeda atau gerobak keliling—konsep yang kemudian diduplikasi di Korea oleh “Cilok Hengnim”.

Reaksi dan Respons Warganet

Respons netizen beragam. Beberapa memuji ide kreatif si pedagang, menganggap bahwa “cilok keliling Korea” membuktikan bahwa kuliner Indonesia bisa merambah luar negeri. Ada pula tanggapan terkait harga yang dianggap cukup tinggi, namun wajar dalam konteks Korea Selatan.

Sejumlah video YouTube turut memuat konten tentang fenomena ini, seperti “Korean Man Selling Cilok Goes Viral” yang menyoroti dalam hitungan hari usaha cilok tersebut pun viral.

Cilok Keliling Korea sebagai Simbol Kuliner Indonesia

Fenomena cilok keliling Korea bukan sekadar cerita ringan—ini mencerminkan bagaimana warisan kuliner negeri kita bisa menjelajah batas geografis. Pria Korea penjual cilok keliling mampu menyatukan budaya Indonesia dan Korea dalam semangkuk kudapan sederhana.

Dengan viralnya kisah ini, diharapkan semakin banyak orang mengenal keberagaman rasa dari Indonesia. Dan mungkin suatu hari, kita bisa melihat cilok keliling di kota-kota dunia lainnya.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *