Penyebab Kaki Kering Pecah-pecah: Faktor Penyakit dan Kebiasaan Sehari-hari
Kaki kering pecah-pecahĀ adalah masalah umum yang sering diabaikan, padahal kondisi ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan serius atau kebiasaan sehari-hari yang kurang tepat. Tumit pecah-pecah tidak hanya mengganggu penampilan tetapi juga dapat menimbulkan rasa sakit dan risiko infeksi jika tidak ditangani dengan benar.
Apa Itu Kaki Kering Pecah-pecah?
Kaki kering pecah-pecah, atau dalam istilah medis disebutĀ fisura, terjadi ketika kulit di area tumit menjadi kering, menebal, dan akhirnya retak. Kondisi ini sering disebabkan oleh kurangnya kelembapan pada kulit kaki, tekanan berlebih, atau masalah kesehatan tertentu.
Gejala Utama Kaki Pecah-pecah
- Kulit tumit kering dan bersisik
- Retakan yang terkadang disertai perdarahan
- Nyeri saat berjalan
- Kulit mengeras dan berwarna kekuningan
Faktor Penyakit yang Menyebabkan Kaki Pecah-pecah
Beberapa kondisi medis dapat meningkatkan risiko kulit kaki menjadi kering dan pecah-pecah, di antaranya:
1. Diabetes
PenderitaĀ diabetesĀ sering mengalami masalah kulit kering, termasuk di area kaki. Kadar gula darah tinggi dapat mengganggu sirkulasi darah dan merusak saraf, sehingga kulit mudah kering dan rentan pecah-pecah. Jika tidak dirawat, kondisi ini bisa berkembang menjadi infeksi serius.
2. Hipotiroidisme
Kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme) menyebabkan produksi hormon tiroid berkurang. Hal ini membuat kulit menjadi kering, termasuk di bagian tumit.
3. Psoriasis dan Eksim
Penyakit kulit sepertiĀ psoriasisĀ danĀ eksimĀ menyebabkan peradangan yang membuat kulit mudah kering dan pecah-pecah. Jika terjadi di kaki, kondisi ini dapat memperparah retakan pada tumit.
Faktor Kebiasaan dan Lingkungan
Selain penyakit, beberapa kebiasaan dan faktor lingkungan juga berperan dalam menyebabkan kaki kering pecah-pecah:
1. Berdiri Terlalu Lama
Berdiri dalam waktu lama, terutama di permukaan keras, memberikan tekanan berlebih pada tumit. Hal ini membuat kulit menebal dan akhirnya retak.
2. Penggunaan Alas Kaki yang Tidak Tepat
Sepatu atau sandal tanpa bantalan yang nyaman dapat meningkatkan gesekan pada tumit. Ukuran sepatu yang tidak pas juga memperburuk kondisi ini.
3. Cuaca Ekstrem
Iklim panas atau dingin yang ekstrem dapat mengurangi kelembapan kulit. Di negara tropis seperti Indonesia, paparan sinar matahari berlebih juga membuat kulit kaki cepat kering.
4. Kurang Perawatan Kaki
Tidak rutin mengoleskan pelembab atau mengabaikan perawatan kaki dapat memperparah kekeringan dan retakan pada tumit.
Cara Mencegah dan Mengobati Kaki Pecah-pecah
Jika Anda mengalami kaki kering pecah-pecah, beberapa langkah cerdas berikut bisa membantu mengatasinya:
1. Gunakan Pelembab Khusus Kaki
OleskanĀ krim atau salep pelembabĀ yang mengandung urea, asam laktat, atau shea butter secara rutin, terutama sebelum tidur.
2. Rendam Kaki dengan Air Hangat
Merendam kaki dalam air hangat yang dicampur garam Epsom atau minyak esensial dapat melembutkan kulit kering.
3. Pakai Alas Kaki yang Nyaman
Pilih sepatu dengan bantalan empuk dan ukuran yang pas untuk mengurangi tekanan pada tumit.
4. Periksa ke Dokter Jika Diperlukan
Jika kaki pecah-pecah disertai nyeri hebat, perdarahan, atau tanda infeksi (seperti kemerahan dan bengkak), segera konsultasikan ke dokter.
Kapan Harus Waspada?
Kaki pecah-pecah yang tidak kunjung membaik bisa menjadi tanda masalah kesehatan serius, terutama jika Anda memiliki riwayat diabetes atau penyakit kulit. Segera cari bantuan medis jika:
- Retakan sangat dalam dan berdarah
- Muncul nanah atau pembengkakan
- Kaki mati rasa (gejala neuropati diabetik)