7 Fakta Exclusive Perjanjian Keamanan Australia Indonesia 2025

7 Fakta Exclusive Perjanjian Keamanan Australia Indonesia 2025

Perjanjian Keamanan Australia Indonesia 2025 Kini Resmi Dibentuk

Perjanjian keamanan Australia Indonesia 2025 menjadi sorotan utama setelah pengumuman bersama antara Anthony Albanese dan Prabowo Subianto pada 12 November 2025. Kesepakatan ini menandai babak baru dalam hubungan bilateral kedua negara, bertujuan meningkatkan konsultasi dan kerjasama keamanan di kawasan Indo-Pasifik.

perjanjian keamanan australia indonesia
Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, menyambut Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, di Kirribilli House, Sydney, Australia.

Berikut ini tujuh fakta utama mengenai perjanjian tersebut:

1. Latar Belakang Perjanjian

Perjanjian keamanan ini muncul pada momen kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo ke Australia dan diumumkan bersama di Sydney. Modelnya merujuk pada pakta 1995 yang pernah disepakati oleh Australia dan Indonesia, namun kemudian dibatalkan pada 1999 setelah krisis Timor Timur.

2. Apa Isi Utama Perjanjian?

Perjanjian keamanan Australia Indonesia 2025 menetapkan bahwa kedua negara akan:

  • Melakukan konsultasi rutin pada tingkat pemimpin dan menteri untuk isu keamanan bersama.
  • Menjalin kegiatan kerjasama keamanan yang saling menguntungkan.
  • Jika salah satu atau kedua negara menghadapi ancaman terhadap keamanan, maka akan dilakukan konsultasi dan mempertimbangkan langkah individual atau bersama.

Pernyataan tersebut jelas menunjukkan bahwa meskipun bukan aliansi militer penuh, perjanjian ini memperkuat koordinasi strategis.

3. Penandatanganan Resmi dan Waktu Pelaksanaannya

Walaupun negosiasi telah diselesaikan, penandatanganan resmi dijadwalkan pada kunjungan Perdana Menteri Albanese ke Indonesia pada Januari 2026.

Hal ini menunjukkan bahwa perjanjian akan masuk ke tahap implementasi setelah proses domestik kedua negara selesai.

4. Hubungan Indonesia dengan Rusia dan China

Sebelumnya muncul laporan bahwa Biak di Papua akan dipakai oleh Rusia untuk menempatkan pesawat pengebom nuklir TU-95, yang memicu kekhawatiran di Australia. Laporan tersebut dibantah oleh pihak Australia.
Dalam konteks ini, perjanjian keamanan Australia Indonesia 2025 dilihat sebagai langkah Australia untuk menjaga kedekatan strategis dengan Indonesia dan memastikan dialog terbuka tentang isu-isu sensitif.

5. Manfaat Bagi Indonesia

Untuk Indonesia, perjanjian ini memberi keuntungan sebagai berikut:

  • Memperkuat posisi diplomasi sebagai negara besar di kawasan Asia Tenggara.
  • Mendapat jaminan bahwa hubungan dengan Australia akan menjadi bagian dari ā€œjaringan kemitraanā€ keamanan regional, bukan hanya aliansi yang memaksa.

Namun, tetap ada tantangan: Indonesia mempertahankan kebijakan luar negeri ā€œbebas dan aktifā€ yang artinya tidak bergabung ke blok militer penuh. Perjanjian keamanan Australia Indonesia ini harus sesuai dengan prinsip tersebut agar tidak dianggap sebagai aliansi yang memihak satu pihak.

6. Implikasi Regional dan Strategis

Kawasan Indo‐Pasifik tengah mengalami perubahan geopolitik: pengaruh China meningkat, dan Indonesia bergabung dengan blok seperti BRICS bersama Rusia dan China. Australia memandang perjanjian keamanan ini sebagai bagian dari strategi untuk memperkuat posisi mereka di kawasan melalui kemitraan multinasional.
Bagi Australia, memiliki hubungan yang kuat dengan negara tetangga seperti Indonesia dianggap ā€œsangat penting saat iniā€.

7. Tanggapan dan Tantangan ke Depan

Meski perjanjian ini dipuji sebagai ā€œmomen bersejarahā€, namun analis mencatat beberapa hal:

  • Karena secara teknis perjanjian ini bukan aliansi pertahanan otomatis (tidak ada kewajiban militer langsung).
  • Efektivitas akan sangat bergantung pada komunikasi, kepercayaan, dan implementasi praktis.
  • Tantangan utama: memastikan bahwa aksi nyata mengikuti teks kesepakatan, sehingga tidak hanya simbolik.

Perjanjian keamanan Australia Indonesia 2025 menunjukkan bahwa kedua negara bersedia meningkatkan kerjasama strategis di tengah dinamika keamanan dan geopolitik di kawasan Indo-Pasifik. Dengan menekankan konsultasi rutin dan kerjasama, perjanjian ini membuka jalur baru bagi stabilitas regional. Namun, keberhasilan nyata akan tergantung pada bagaimana isi kesepakatan diimplementasikan secara konkret, serta bagaimana kedua negara menyeimbangkan kepentingan nasional dan kerjasama.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *