Jenazah Juliana Marins Tiba di Brasil, Autopsi Ulang Dimulai
Jenazah Juliana Marins telah tiba di Brasil pada Selasa (1/7) sore waktu setempat dan langsung menjalani prosedur autopsi ulang oleh otoritas setempat. Kedatangan jenazah ini menjadi babak baru dalam penelusuran tragedi jatuhnya pendaki asal Brasil tersebut di Gunung Rinjani.
1. Jenazah Juliana Marins Telah Tiba Di Brasil
Jenazah Juliana Marins tiba di Bandara Internasional Guarulhos, Sao Paulo, sekitar pukul 17.10 waktu setempat dan langsung dibawa ke Rio de Janeiro untuk proses forensik lanjut.
2. Permintaan Autopsi Ulang oleh Keluarga
Keluarga Juliana mengajukan autopsi ulang melalui pengadilan federal Brasil untuk memastikan rincian waktu kematian serta kelayakan prosedur evakuasi dan dukungan medis oleh pihak Indonesia .
3. Fakta Autopsi Awal di Indonesia
Autopsi pertama dilakukan di RS Bali Mandara (Denpasar) pada 26 Juni, menunjukkan bahwa penyebab kematian adalah benturan tumpul dengan tanda luka parah di dada, punggung, tulang belakang, dan paha. Organ kritis rusak dan pendarahan hebat menyebabkan kematian dalam kurang lebih 20 menit setelah insiden.
4. Daftar 10 Fakta Terbaru Proses Autopsi Ulang
a. Lokasi dan Waktu Autopsi
Autopsi ulang dijadwalkan di Institut Medis Forensik Afranio Peixoto, Rio de Janeiro, pada Rabu (2/7) pagi waktu setempat.
b. Hadirnya Pihak Kedutaan dan Ahli
Proses ini akan dihadiri oleh perwakilan keluarga, ahli forensik Brasil, dan petugas dari Kepolisian Federal.
c. Dokumen Kematiannya Dipertanyakan
Surat keterangan kematian dari Kedutaan Besar Brasil di Jakarta berdasarkan autopsi Indonesia dinilai “tidak memberikan informasi konklusif mengenai waktu pasti kematian”.
d. Dugaan Kelalaian
Keluarga berharap otopsi ini dapat menyoroti apakah terdapat kelalaian oleh otoritas Indonesia saat evakuasi.
e. Proses Pemulangan Jenazah
Jenazah diberangkatkan dari Bali malam 30 Juni via Dubai, tiba di Sao Paulo 1 Juli sore, dan langsung diterbangkan ke Rio de Janeiro.
f. Koordinasi Antarnegara
Pemulangan difasilitasi oleh Kejaksaan Agung Brasil, Kantor Pembela Umum, serta Pemerintah Rio, atas dasar permintaan keluarga.
g. Tingginya Minat Publik & Media
Kasus ini menyita perhatian besar, baik di Brasil maupun Indonesia, karena menyangkut prosedur evakuasi dan keselamatan wisatawan asing.
h. Tekanan Politik Brasil
Pemerintah Brasil, termasuk Presiden Lula, disebut bersedia membiayai repatriasi setelah merevisi aturan terkait pemulangan jenazah warga negara.
i. Evaluasi Protokol Rinjani
Pihak Indonesia di NTB tengah mengevaluasi SOP evakuasi pendaki asing di tengah kondisi alam Gunung Rinjani yang ekstrem.
j. Klarifikasi Durasi Kematian
Autopsi ulang penting untuk menegaskan kembali estimasi bahwa Juliana meninggal sekitar 20 menit setelah jatuh, seperti hasil pemeriksaan forensik di Bali.
5. Reaksi Pihak Indonesia dan Brasil
-
Polda Bali dan Basarnas menetapkan seluruh prosedur evakuasi dijalankan sesuai SOP dan dokumentasi lengkap tersedia .
-
Itamaraty Brasil mengirim diplomat bagaimana keluarga meminta peninjauan terutama soal berkala waktu kematian dan tanggung jawab evakuator.
-
Pemerintah Brasil melalui presiden mengeluarkan peraturan baru untuk mendukung pemulangan jenazah warga negara dari luar negeri.
6. Pentingnya Autopsi Ulang
Jenazah Juliana Marins menjadi bukti jelas kerjasama bilateral dan profesionalisme medis. Autopsi ulang bisa menjadi tolok ukur prosedur kematian melalui benturan tumpul dan konfirmasi waktu kejadian, serta menolong keluarga dalam prosedur hukum dan administratif pemakaman.
7. Kesimpulan dan Harapan
Kedatangan dan autopsi ulang jenazah Juliana Marins bukan sekadar formalitas — ini adalah langkah penting untuk kejelasan ilmiah, penguatan kepercayaan publik, dan akuntabilitas pihak terkait. Proses ini diharapkan memberi penutupan yang adil dan transparan bagi keluarga Juliana, sekaligus menjadi pembelajaran untuk meningkatkan layanan evakuasi wisatawan di Rinjani dan destinasi ekstrem lainnya.
Baca Juga : 🚨 Exclusive : Evakuasi Juliana Marins: 7 Langkah Evakuasi Turis Brasil di Gunung Rinjani