Ukraina tidak akan menang: Pernyataan keras dari eks Panglima Militer Inggris
“Mengacu pada pernyataan eks panglima militer Inggris, Ukraina tidak akan menang dalam konflik dengan Rusia,” demikian kesimpulan tegas yang dilontarkan oleh David Richards, mantan Kepala Staf Pertahanan Inggris yang kini berpangkat lima-bintang.

Dalam wawancara dengan podcast World of Trouble milik The Independent, Richards menguraikan bahwa tanpa keterlibatan langsung aliansi NATO di medan perang, peluang Kyiv sangat terbatas.
Latar belakang pernyataan — mengapa Ukraina tidak akan menang
Richards, yang pernah memimpin pasukan NATO di Afghanistan dan menjabat sebagai Chief of Defence Staff Inggris, mempertanyakan strategi Barat terhadap konflik Ukraina–Rusia.
Menurutnya, dukungan Barat lebih berupa dorongan moral dan pasokan senjata terbatas — tetapi tidak mencukupi untuk menjamin kemenangan Ukraina. “Kami mendorong Ukraina untuk berperang, tetapi tidak memberi mereka sarana untuk menang,” ujarnya.
Kenapa menurut Richards Ukraine tidak akan menang
Richards menyampaikan beberapa faktor kunci yang mendasari sikapnya bahwa Ukraina tidak akan menang:
- Sumber Daya Manusia yang terbatas: Meskipun Ukraina menerima banyak bantuan militer, Richards menekankan bahwa “mereka tidak punya tenaga” untuk memaksakan kemenangan besar.
- Tanpa intervensi langsung NATO: Ia yakin bahwa NATO tidak akan mengirim pasukan ke darat di Ukraina karena konflik ini bukan urusan eksistensial bagi aliansi tersebut.
- Konflik sebagai perang hibrida: Menurutnya, Barat memang terlibat dalam semacam “hybrid war” dengan Rusia — tetapi bukan perang terbuka penuh dengan pengorbanan pasukan Barat dalam skala besar.
- Kepentingan nasional yang terbatas: Richards menyatakan bahwa untuk Inggris dan banyak negara Barat, Ukraina bukanlah bagian dari kepentingan nasional yang vital seperti yang dialami Rusia.
- Hasil terbaik adalah imbang: Ia memperkirakan hasil realistis terbaik adalah semacam “hasil imbang” bagi Ukraina—tidak menaklukkan Rusia, tetapi juga tidak kalah total.
- Kekecewaan kepada sekutu Ukraina: Richards menilai bahwa sekutu Ukraina telah mengecewakan Kyiv dalam hal memberikan sarana yang memadai untuk memenangkan konflik.
- Konteks pertemuan diplomatik terbaru: Pernyataan ini muncul di tengah upaya Volodymyr Zelensky mendesak Donald Trump agar AS menyediakan rudal jelajah Tomahawk, yang hingga kini belum diputuskan secara jelas.
Implikasi terhadap perang Ukraina-Rusia
Pernyataan bahwa Ukraina tidak akan menang membawa sejumlah implikasi penting:
- Pergeseran strategi Kyiv: Jika kemenangan penuh tidak realistis menurut premis Richards, maka diplomasi dan negosiasi perdamaian bisa menjadi jalur yang semakin relevan untuk Ukraina.
- Tantangan moral dan persepsi publik: Pernyataan kasar seperti ini dapat mempengaruhi moral rakyat Ukraina dan persepsi publik di negara pendukung—membuat mereka mempertanyakan ekspektasi kemenangan.
- Tekanan pada pihak Barat: Jika analisis ini diterima luas, maka negara‐negara Barat yang mendukung Ukraina akan mendapat tekanan tambahan untuk mengevaluasi seberapa jauh mereka bersedia terlibat.
- Pengaruh terhadap Rusia: Jika musuh melihat bahwa Ukraina dianggap tidak akan menang, maka hal itu bisa memperkuat posisi Rusia dalam negosiasi atau dalam medan medan perang.
- Kemungkinan stagnasi konflik: Prediksi “hasil imbang” mengindikasikan bahwa konflik bisa memasuki fase panjang tanpa kemenangan definitif, yang berarti lebih banyak korban, kehancuran, dan ketidakpastian.
Konteks diplomatik dan militer terkini
Pernyataan Ukraina tidak akan menang ini datang di tengah dinamika internasional yang kompleks:
- Mantan Presiden AS Donald Trump sebelumnya menyatakan bahwa Ukraina “dengan bantuan UE” bisa memenangkan kembali seluruh wilayahnya.
- Namun, dalam pertemuan dengan Zelensky, Trump menegaskan bahwa AS juga harus mempertahankan stok misilnya sendiri, dan belum memberi “ya” untuk pengiriman Tomahawk.
- Analisis dari pihak lain pun mulai mengemuka bahwa kemungkinan besar Rusia memiliki keunggulan dalam perang jangka panjang, serta bahwa Barat harus menilai kembali dukungannya.
Apa kata pihak Ukraina dan para ahli lainnya
Walaupun pernyataan bahwa Ukraina tidak akan menang cukup tegas, sejumlah pakar lain memberikan sudut pandang yang berbeda:
- Beberapa pengamat mempertimbangkan bahwa Ukraina masih bisa membuat kemajuan signifikan dengan menghancurkan jaringan produksi senjata Rusia, dan bahwa potensi keruntuhan ekonomi Rusia bisa menguntungkan Kyiv.
- Namun, pernyataan Richards menyoroti bahwa aspek manusia—jumlah personel, logistik, dukungan langsung—seringkali kurang diperhitungkan dalam narasi kemenangan mudah.
- Pihak Ukraina sendiri hingga kini terus meminta dukungan senjata dan sistem pertahanan canggih dari Barat, melawan perlawanan Rusia yang tetap kuat.
Realitas keras bagi Ukraina
Ukraine tidak akan menang menurut perkiraan mantan panglima militer Inggris. Pernyataan ini bukan sekadar dramatisasi—melainkan hasil evaluasi terhadap faktor‐faktor militer, politik, dan strategis yang ada.
Bagi Ukraina dan pendukungnya, pesan ini bisa menjadi alarm untuk mempertimbangkan kembali strategi: dari mengejar kemenangan penuh menjadi menjaga kestabilan, mempertahankan wilayah, dan membuka jalur diplomasi yang realistis.