Aura Farming Pacu Jalur: 5 Fakta Menarik Tren Budaya Viral
Aura Farming Pacu Jalur menjadi perbincangan hangat sejak video tarian bocah di ujung perahu tradisional Pacu Jalur di Sungai Kuantan viral di media sosial. Berikut rangkuman lima fakta terbaru yang membuat tren ini mendunia.

1. Sosok Bocah Viral: Rayyan Arkan Dikha
Anak cilik bernama Rayyan Arkan Dikha (11 tahun) asal Desa Pintu Lobang Kari, Kuantan Singingi, jadi sorotan karena tariannya yang spontan di haluan perahu. Rayyan menari penuh ekspresi, berpakaian adat Melayu dengan tanjak dan kacamata, memicu netizen menyebut gerakannya sebagai Aura Farming Pacu Jalur. Ia mengatakan tarian itu muncul spontan, bukan hasil latihan khusus.

2. Tren Global & Diadopsi Selebriti
Viralnya gerakan Aura Farming memicu akun-akun global ikut menirukannya—Bintang sepakbola Neymar dari PSG dan pemain AC Milan, selebriti seperti Luna Maya, hingga atlet NFL Travis Kelce ikut membagikan video dan menyemangati budaya ini. Bahkan, Wakil Presiden Gibran Rakabuming juga pernah menirukannya.





3. Gubernur Riau Angkat Rayyan Jadi Duta Pariwisata
Pada 8 Juli 2025, Gubernur Riau Abdul Wahid resmi mengangkat Rayyan sebagai Duta Pariwisata Riau sebagai bentuk apresiasi atas perannya mengenalkan Aura Farming Pacu Jalur kepada dunia. Rayyan juga menerima bantuan pendidikan senilai Rp 20 juta dan melakukan tarian bersama pejabat di halaman kantor gubernur.


4. Asal Usul & Makna Pacu Jalur
Pacu Jalur adalah lomba perahu panjang khas Kuantan Singingi, Provinsi Riau, yang berasal dari abad ke-17. Perahu sepanjang 25–40 m dan awak 50–60 orang ini awalnya digunakan sebagai transportasi dan alat syukuran panen, hari keagamaan, bahkan dini hari kemerdekaan RI . Anak yang menari di depan disebut “Togak Luan” dan fungsinya adalah memberi semangat, menjaga keseimbangan, serta memancing aura tim.

5. Festival 2025: Siap Digelar Agustus
Festival Pacu Jalur 2025 akan digelar pada 20–24 Agustus 2025 di Tepian Narosa, Teluk Kuantan. Event dimulai sejak pertengahan Juni di empat rayon, kemudian puncaknya akan menampilkan ratusan tim, dentuman meriam, dan sorak penonton . Pemerintah daerah menyambut tren Aura Farming sebagai momentum emas untuk tingkatkan wisata dan budaya lokal.
Mengapa Aura Farming Pacu Jalur begitu menarik?
-
Sederhana namun memikat: Gerakan kipas, mendayung, maju‑mundur dengan penuh semangat jadi tontonan enerjik.
-
Representasi semangat lokal: Menyatukan nilai kekeluargaan, gotong royong, dan identitas Melayu Riau.
-
Kesempatan internasional: Duta pariwisata, liputan media asing, dan konten global mempertegas posisi budaya lokal di panggung dunia.
Jadwal & Tips Nonton Festival Pacu Jalur 2025
Kegiatan | Tanggal |
---|---|
Rayon 1–4 perlombaan lokal | 13 Juni–10 Agustus 2025 |
Pacu Jalur Mini & Kebudayaan | Juli–Agustus 2025 |
Puncak Festival | 20–24 Agustus 2025 |
-
Lokasi utama: Tepian Narosa, Teluk Kuantan
-
Tips nonton: Datang pagi, siapkan penginapan di Taluk Kuantan jauh-hari, dan gunakan alat panah serta camilan.
-
Atraksi tambahan: Merchandising budaya, festival kuliner, dan workshop tari anak.
Dampak & Peluang Masa Depan
-
Pariwisata lokal: Jumlah wisatawan ke Kuansing naik tajam setelah viralnya Aura Farming.
-
Pengakuan budayawi: Pacu Jalur telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia sejak 2014.
-
Kesempatan ekspor budaya: Bisa masuk UNESCO, keikutsertaan di ajang budaya dunia, atau kolaborasi festival internasional.
Kesimpulan
Fenomena Aura Farming Pacu Jalur menegaskan bagaimana satu gerakan tarian sederhana mampu menggaungkan budaya lokal hingga ke panggung global. Pencapaian ini turut mengangkat nama Riau, membuka peluang edukasi budaya, hingga memperluas sektor pariwisata. Festival 2025 adalah momen tepat untuk menyaksikan sendiri semangat dan keindahan tradisi Melayu Riau.