1. Government Shutdown Dimulai pada 1 Oktober 2025
Pemerintah federal Amerika Serikat resmi mengalami government shutdown mulai 1 Oktober 2025, setelah Kongres gagal menyepakati anggaran baru untuk tahun fiskal 2026. Ketegangan antara Partai Republik dan Demokrat makin memuncak karena perbedaan tajam soal subsidi asuransi kesehatan dan alokasi anggaran program sosial.

2. Gagalnya Pemungutan Suara di Senat (Beberapa Kali)
Selama shutdown, Senat AS beberapa kali mencoba mengesahkan kelanjutan pendanaan:
- Pada 6 Oktober, Senat menolak RUU jangka pendek yang diajukan Partai Republik dengan suara 52–42, dengan 60 suara dibutuhkan untuk melanjutkan perdebatan.
- Pada 14 Oktober, Senat kembali gagal untuk kedelapan kalinya mendukung resolusi darurat dengan skor 49–45.
- Hingga 21 Oktober, kegagalan terus berlanjut—Senat tidak berhasil memajukan RUU pendanaan untuk kali ke-11.
Ketidakmampuan mencapai 60 suara di Senat memperlihatkan betapa sulitnya mencapai konsensus bipartisan.
3. Rencana Darurat dari Kantor Presiden (White House)
Sebelum shutdown dimulai, Executive Office of the President (EOP) telah mempersiapkan rencana darurat:
- Sekitar 554 staf EOP diperkirakan akan diberhentikan sementara (furlough) jika pendanaan tak disetujui.
- Staf yang tetap bekerja (“excepted staff”) adalah mereka yang dianggap sangat penting — misalnya pejabat yang ditunjuk Presiden atau staf yang mesti menjalankan fungsi darurat.
4. Dampak Besar bagi Pegawai Federal
Shutdown ini memberi dampak langsung pada ratusan ribu pegawai federal:
- Sekitar 900.000 pegawai dirumahkan (furloughed) atau bekerja tanpa bayaran.
- Di Internal Revenue Service (IRS), lebih dari 34.000 pegawai (46% dari total staf) dirumahkan, termasuk staf call center dan TI.
- Ada kekhawatiran soal pembayaran kembali (backpay) bagi pegawai: undang-undang 2019 mensyaratkan pembayaran kembali, tetapi administrasi saat ini mempertanyakan apakah itu berlaku otomatis.
5. Dampak Layanan Publik dan Program Sosial
Shutdown ini tidak hanya berdampak pada pegawai, tetapi juga layanan publik:
- Beberapa program seperti WIC dan layanan non-esensial dari lembaga kesehatan bisa berhenti sementara.
- Meski demikian, program “mandatory spending” seperti Medicare, Medicaid, dan Social Security tetap berjalan.
- Namun, kekurangan staf dan dana dapat memperlambat operasional administrasi program tersebut.
6. Kerugian Ekonomi yang Semakin Terasa
Dampak ekonomi dari government shutdown ini juga mulai terlihat:
- Menurut Congressional Budget Office (CBO) dan analis ekonomi, setiap minggu shutdown berlangsung bisa mengurangi pertumbuhan PDB kuartal tersebut sekitar 0,1 poin persentase.
- Ekonom seperti Mark Zandi (dari Moody’s) memperingatkan bahwa efek negatif akan bertambah jika shutdown berkepanjangan.
7. Government Shutdown Ini Bisa Jadi Salah Satu yang Terpanjang
Menurut analisis:
- Shutdown ini diperkirakan menjadi salah satu yang terpanjang dalam sejarah modern AS, berpotensi menyaingi shutdown serius sebelumnya. CrispNG
- Jika terus berlanjut, konsekuensi dari pemutusan layanan dan dampak ekonomi akan semakin berat.
Apa yang Menjadi Akar Masalah?
- Perpecahan partai: Partai Republik mendesak agar anggaran dilanjutkan tanpa tambahan besar, sedangkan Demokrat menekan agar subsidi Affordable Care Act (ACA) diperpanjang.
- Struktur pemungutan suara di Senat: Karena butuh 60 suara untuk meloloskan resolusi anggaran, kesepakatan menjadi sulit dicapai tanpa dukungan kedua pihak.
- Rencana darurat (contingency) di banyak lembaga menunjukkan bahwa mereka telah mengantisipasi situasi ini, tetapi risiko pemutusan layanan tetap nyata, apalagi jika shutdown berkepanjangan.
Government shutdown AS per 30 Oktober 2025 menandai krisis anggaran serius dengan dampak yang sangat luas — dari pegawai federal yang dirumahkan, layanan publik terganggu, hingga potensi kerugian ekonomi jangka panjang.
Meskipun sudah ada beberapa upaya legislatif untuk mengakhiri shutdown, kegagalan di Senat menunjukkan masih belum ada jalan keluar mudah. Publik dan pasar akan terus mengawasi perkembangan, terutama apakah kedua kubu bisa kembali ke meja perundingan dan menyepakati resolusi pendanaan.
