Hipertensi Resisten

Hipertensi Resisten: Penyebab Tekanan Darah Sulit Turun Meski Minum Obat

Hipertensi Resisten: Penyebab Tekanan Darah Sulit Turun Meski Minum Obat

Jakarta – Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi yang sudah umum dikenal masyarakat. Namun, tahukah Anda tentang hipertensi resisten? Kondisi ini lebih berbahaya karena tekanan darah tetap tinggi meskipun pasien telah mengonsumsi tiga jenis obat hipertensi, termasuk diuretik, dalam dosis maksimal.

Apa Itu Hipertensi Resisten?

Menurut Hopkins Medicine, hipertensi resisten didefinisikan sebagai tekanan darah yang tetap di atas 140/90 mmHg meskipun pasien telah menggunakan tiga jenis obat antihipertensi yang berbeda, salah satunya adalah diuretik. Kondisi ini meningkatkan risiko komplikasi serius seperti:

  • Serangan jantung

  • Stroke

  • Gagal ginjal

  • Kerusakan pembuluh darah

Fakta Mengkhawatirkan tentang Hipertensi Resisten

Data menunjukkan bahwa 1 dari 4 orang dengan hipertensi berpotensi mengalami kondisi ini. dr. R.A. Adaninggar Primadia Nariswari, Sp.PD, menjelaskan bahwa ketidakpatuhan minum obat dan gaya hidup tidak sehat menjadi penyebab utama.

Penyebab Hipertensi Resisten

Beberapa faktor yang dapat memicu hipertensi meliputi:

1. Gaya Hidup Tidak Sehat

  • Obesitas – Lemak berlebih mempersulit pengendalian tekanan darah.

  • Kurang olahraga – Aktivitas fisik membantu menjaga kesehatan pembuluh darah.

  • Konsumsi garam berlebihan – Natrium meningkatkan retensi air dan tekanan darah.

  • Kebiasaan merokok & alkohol – Merusak pembuluh darah dan memperburuk hipertensi.

2. Penggunaan Obat Tertentu

Beberapa obat dapat mengganggu kerja obat hipertensi, seperti:

  • Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) – Contohnya ibuprofen.

  • Pil KB – Dapat memicu peningkatan tekanan darah.

  • Dekongestan – Banyak ditemukan dalam obat flu.

3. Kondisi Medis Lainnya

  • Sleep apnea – Gangguan pernapasan saat tidur yang memicu tekanan darah tinggi.

  • Penyakit ginjal – Ginjal yang rusak sulit mengontrol cairan dan tekanan darah.

  • Diabetes – Kadar gula tinggi merusak pembuluh darah.

Bagaimana Mendiagnosis Hipertensi Resisten?

Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, seperti:

  • Pemantauan tekanan darah 24 jam – Memastikan tekanan darah tetap tinggi sepanjang hari.

  • Tes darah & urine – Mengecek fungsi ginjal, hormon, dan kadar elektrolit.

  • EKG & ekokardiogram – Memeriksa kerusakan jantung akibat hipertensi.

Cara Mengatasi Hipertensi Resisten

1. Perbaiki Gaya Hidup

  • Turunkan berat badan – Targetkan BMI di bawah 25.

  • Olahraga teratur – Minimal 150 menit per minggu.

  • Kurangi garam – Batasi konsumsi maksimal 5 gram/hari.

  • Hindari alkohol & rokok – Keduanya memperburuk tekanan darah.

2. Optimalkan Pengobatan

  • Kombinasi obat yang tepat – Dokter mungkin menambahkan atau mengganti obat.

  • Minum obat secara teratur – Jangan lewatkan dosis.

  • Pantau efek samping – Laporkan jika ada keluhan seperti pusing atau lemas.

3. Penanganan Khusus untuk Penyebab Sekunder

Jika hipertensi disebabkan oleh kondisi lain seperti sleep apnea atau penyakit ginjal, penanganan khusus diperlukan, seperti:

  • CPAP untuk sleep apnea

  • Terapi hormon jika ada gangguan endokrin

  • Dialisis jika terjadi gagal ginjal

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasi jika:
✔ Tekanan darah tetap tinggi meski minum obat.
✔ Mengalami gejala seperti sakit kepala parah, sesak napas, atau nyeri dada.
✔ Ada riwayat keluarga dengan hipertensi resisten.


Kesimpulan

Hipertensi resisten adalah kondisi serius yang memerlukan penanganan khusus. Dengan perubahan gaya hidup, kepatuhan minum obat, dan pemeriksaan medis rutin, tekanan darah dapat dikendalikan untuk mencegah komplikasi berbahaya.

#HipertensiResisten #TekananDarahTinggi #KesehatanJantung #PenyakitKronis

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *