5 Fakta Exclusive dan Terbukti “Pelihara Kucing Bikin Otak Rileks”

5 Fakta Exclusive dan Terbukti “Pelihara Kucing Bikin Otak Rileks”

Pelihara Kucing Bikin Otak Rileks: Bukti Ilmiah Terbaru 2025

Pelihara kucing bikin otak rileks — klaim ini kini didukung oleh serangkaian studi ilmiah yang dirilis tahun 2025. Baru-baru ini, para peneliti menemukan bahwa interaksi fisik sederhana dengan kucing, seperti membelai atau mengajaknya bermain selama 15 menit, dapat memicu peningkatan kadar hormon oksitosin baik pada manusia maupun pada kucing itu sendiri.

pelihara kucing bikin otak rileks

Fenomena ini mendukung pengalaman banyak pemilik kucing yang merasakan ketenangan, kelegaan dari tekanan, dan ikatan emosional yang unik. Berikut fakta-fakta terbaru yang menjelaskan bagaimana pelihara kucing bikin otak rileks secara biologis dan psikologis.

1. Interaksi Kucing dan Manusia Memicu Oksitosin

Pemilik kucing sedang bermain dengan kucing peliharaannya.

Oksitosin dikenal sebagai “hormon cinta” yang berperan dalam membangun ikatan sosial, kepercayaan, dan regulasi stres.

Dalam penelitian terbaru tahun 2025, ilmuwan mengukur oksitosin pada pemilik kucing dan hewan peliharaannya selama 15 menit sesi interaksi di rumah — seperti membelai, mengajak bermain, atau bersentuhan lembut. Hasilnya: interaksi yang bersifat sukarela dan nyaman meningkatkan kadar oksitosin pada kedua belah pihak — terutama ketika kucing ikut mendekat tanpa dipaksa.

Kucing dengan gaya ikatan yang aman (secure attachment) menunjukkan respons oksitosin yang lebih besar ketika berinteraksi dengan manusia, dibandingkan kucing yang cenderung menghindar atau cemas.

2. Penurunan Hormon Stres dan Tekanan Darah

Efek pelihara kucing bikin otak rileks juga terkait dengan penurunan hormon stres—khususnya kortisol. Pada tahun 2002, studi menemukan bahwa kontak lembut seperti membelai kucing dapat menekan aktivitas kortisol, yang kemudian berdampak pada penurunan tekanan darah dan pengurangan rasa sakit.

Lebih baru, penelitian kesehatan menunjukkan bahwa gelombang getaran purring (dengungan kucing) dengan frekuensi 25–150 Hz bisa mengaktifkan sistem saraf parasimpatis (sistem “istirahat dan cerna”), membantu tubuh memasuki keadaan rileks, menurunkan denyut jantung dan tekanan darah.

3. Kucing Ikut Merasakan Oksitosin — Hubungan Dua Arah

Menariknya, fenomena ini bukan hanya terjadi pada manusia. Studi 2025 menunjukkan bahwa kucing pun mengalami lonjakan oksitosin ketika melakukan interaksi positif dengan pemiliknya.

Namun, respons pada kucing sangat bergantung pada kondisi emosional mereka. Kucing yang cemas atau lebih tertutup tidak menunjukkan kenaikan oksitosin yang berarti ketika interaksi dilakukan secara dipaksakan. 💡 Ini menegaskan bahwa ikatan kasih sayang dengan kucing harus berdasarkan kenyamanan, bukan paksaan.

Jadi, pelihara kucing bikin otak rileks dengan lebih optimal ketika interaksi terjadi atas dasar kepercayaan dan inisiatif bersama — bukan satu pihak mendominasi.

4. Fakta Tambahan dan Dukungan Ilmiah

  • Studi sepanjang dekade terakhir menunjukkan bahwa pemilik kucing cenderung memiliki mood lebih stabil, kecemasan lebih rendah, dan rasa kesepian yang lebih sedikit dibanding bukan pemilik kucing.
  • Mendengarkan purring kucing atau membelainya selama beberapa menit sudah cukup untuk menimbulkan efek relaksasi pada manusia, terutama bagi mereka yang tinggal sendiri atau menghadapi stres kerja.
  • Posisi kucing (misalnya duduk di pangkuan atau menyandarkan tubuhnya) secara otomatis menjadi sinyal fisik bahwa ia merasa aman dan percaya — yang memperkuat hubungan emosional dan hormonal antara manusia & hewan. (Interpretasi dari kumpulan hasil studi)

5. Implikasi untuk Kesehatan Mental dan Keseharian

Dengan banyaknya orang yang menghadapi tekanan mental, kecemasan, atau isolasi sosial di era modern, kehadiran kucing sebagai teman hidup dapat menjadi “terapi alami” yang mendukung kesehatan emosional. Efek pelihara kucing bikin otak rileks bisa menjadi salah satu pilihan tambahan dalam menjaga keseimbangan psikis — tentu saja tidak menggantikan penanganan medis bila diperlukan.

Beberapa cara agar efek positif ini makin optimal:

  • Luangkan waktu 10–15 menit setiap hari untuk bermain ringan atau membelai kucing.
  • Biarkan kucing memilih kapan dan bagaimana dia ingin bersentuhan — hindari memaksakan interaksi.
  • Pilih lingkungan yang tenang dan nyaman supaya kucing merasa aman (dan Anda pun bisa lebih rileks).
  • Perhatikan kondisi emosi Anda: interaksi dengan kucing bisa lebih efektif bila suasana hati tidak terlalu tegang atau lelah.

Pelihara kucing bikin otak rileks — kini telah diperkuat dengan bukti-bukti ilmiah terbaru tahun 2025. Interaksi lembut antara manusia dan kucing memicu pelepasan oksitosin dan menekan kortisol, sehingga menciptakan keadaan rileks dan menurunkan stres. Respon ini berlaku baik untuk manusia maupun bagi kucing yang merasa nyaman dan aman.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *