Rencana perdamaian Trump untuk Gaza: Rusia Umumkan Dukungan Resmi
Rencana perdamaian Trump untuk Gaza menjadi sorotan global setelah Kremlin mengumumkan dukungannya terhadap usulan 20 poin Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza. Dalam konferensi pers pada 30 September 2025, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan bahwa Moskow āselalu mendukung dan menyambut baik upaya-upaya Presiden Trump yang bertujuan menghentikan tragedi yang tengah berlangsung.ā

Pernyataan ini sekaligus menegaskan bahwa Rusia berharap agar rencana perdamaian Trump untuk Gaza dapat dijalankan secepat mungkin untuk membawa perdamaian di kawasan Timur Tengah.
7 Alasan Rusia Memilih Mendukung Rencana Perdamaian Trump untuk Gaza
1. Menunjukkan Peran Diplomatik Global
Dengan mendukung rencana perdamaian Trump untuk Gaza, Rusia ingin menegaskan posisinya sebagai pemain diplomatik utama di Timur Tengah. Hal ini memperkuat citra Moskow sebagai mediator alternatif di tengah ketegangan antara kekuatan Barat dan negara-negara Arab.
2. Harapan Penghentian Kekerasan dan Krisis Kemanusiaan
Rusia menginginkan agar konflik yang berkepanjangan dan penderitaan warga sipil di Gaza segera berakhir. Dukungan terhadap rencana Trump mencerminkan harapan agar langkah-langkah seperti gencatan senjata, pembebasan sandera, dan akses kemanusiaan dapat diwujudkan.
3. Meredam Ketegangan Regional
Rusia melihat bahwa konflik di Gaza memiliki potensi meluas ke negara tetangga, termasuk Mesir dan Lebanon. Dengan mendorong rencana perdamaian Trump untuk Gaza, Moskow berharap konflik tidak menyebar lebih jauh dan stabilitas kawasan tetap terjaga.
4. Menjaga Hubungan dengan Semua Pihak Konflik
Moskow telah lama mempertahankan hubungan diplomatik dengan Israel, Otoritas Palestina, bahkan dengan Hamas. Dukungan ini memberi Rusia fleksibilitas di masa depan dalam mediasi konflik dua pihak.
5. Konsistensi Dukungan terhadap Solusi Dua Negara
Rusia sejak lama menyuarakan solusi dua negara (Israel dan Palestina berdampingan dalam perdamaian). Dengan mendukung rencana perdamaian Trump untuk Gaza, Moskow berharap rencana itu bisa menjadi jembatan menuju pembentukan negara Palestina merdeka.
6. Tekanan Diplomatik kepada Hamas
Rusia menilai bahwa keberhasilan rencana akan sangat bergantung pada respons Hamas. Dukungan Rusia diharapkan menjadi tekanan diplomatik agar Hamas mempertimbangkan penerimaan syarat-syarat perdamaian.
7. Menunjukkan Kemandirian dalam Kebijakan Luar Negeri
Dengan menyatakan dukungan, Rusia mengukuhkan bahwa kebijakan luar negerinya tidak semata mengikuti preseden Barat, tetapi berdasarkan kepentingan strategisnya sendiri di Timur Tengah.
Isi Inti dalam Rencana Perdamaian Trump untuk Gaza
Beberapa poin pokok yang ditawarkan dalam rencana perdamaian Trump untuk Gaza antara lain:
- Gencatan senjata segera setelah kesepakatan tercapai
- Pembebasan sandera yang ditahan Hamas dalam waktu 72 jam pasca penerimaan
- Hamas wajib melucuti persenjataannya dan dibatasi perannya dalam pemerintahan Gaza
- Pemerintahan transisi Gaza dipimpin teknokrat yang dipantau lembaga internasional
- Israel menarik pasukan, tanpa menjajah atau mencaplok Gaza
- Akses bantuan kemanusiaan tanpa hambatan sejak kedua pihak setuju kesepakatan
Namun, rencana tersebut mendapat reaksi beragam dari negara-negara Arab, serta penolakan skeptis dari warga Gaza karena syarat-syaratnya dianggap terlalu menguntungkan Israel.
Reaksi Global Terhadap Dukungan Rusia
Setelah Kremlin menyatakan dukungannya, respons internasional segera muncul. Negara-negara Arab seperti Qatar, Mesir, Arab Saudi, dan Yordania menyambut positif upaya perdamaian ini dan menyatakan kesiapan bekerja sama dengan AS.
Israel, melalui Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, sudah menyetujui rencana tersebut tetapi menambahkan syarat-syarat. Misalnya, penarikan militer Israel akan dilakukan bertahap dan tergantung pada pembebasan sandera.
Sementara itu, Hamas belum memberikan respons resmi. Namun beberapa kelompok Palestina menyebut rencana tersebut sebagai āagenda yang memihak Israelā dan mempertanyakan legitimasi proses perundingannya.
Tantangan Terbesar: Menerima atau Menolak?
Rencana perdamaian Trump untuk Gaza menghadapi rintangan besar terutama dari Hamas yang diminta menyerahkan kekuasaan militer dan politiknya. Banyak pihak menilai bahwa syarat-syarat itu sulit diterima tanpa jaminan keamanan dan kemerdekaan bagi warga Palestina.
Sementara itu, Israel memberikan reaksi āterbuka namun hati-hati,ā mengingat tekanan domestik dari kelompok sayap kanan yang menuntut kelanjutan operasi militer. Adapun Rusia, dengan dukungannya, kini berada di posisi diplomatik yang bisa memberikan pengaruh signifikan terhadap nasib rencana ini.