7 Teknologi Terbaru di Robot Conference China 2025
Robot Conference China 2025 resmi dibuka di Beijing pada tanggal 8–12 Agustus 2025, dengan tema besar “Making Robots Smarter, Making Embodied Agents More Intelligent”. Acara Robot Conference China 2025 ini menghadirkan lebih dari 200 perusahaan dan menampilkan lebih dari 1.500 pajangan, termasuk lebih dari 100 produk baru.
Inovasi Unggulan di Robot Conference China 2025
1. Koordinasi Multi-Robot dengan Satu Perintah
Platform “Hui Si Kai Wu” memperlihatkan kemampuan luar biasa: sekali perintah suara, robot dapat melakukan tugas inspeksi, sortir, pemeriksaan kualitas, dan penyegelan paket secara bersamaan. Ini menunjukkan evolusi dari automasi tradisional ke kolaborasi multi-agen yang cerdas.
2. Duel Dinamis dari Unitree Robotics
Unitree memperkenalkan robot humanoid G1 yang bisa melakukan tendangan, pukulan, dan cepat bangun saat tersungkur. Semuanya dikendalikan oleh algoritma keseimbangan waktu nyata.
3. Robot Ekso Skeletal untuk Mobilitas Manusia
Perusahaan Hangzhou Zhiyuan memperkenalkan exoskeleton AsExo-TK1000. Berbasis AI dan kontrol torsi adaptif, robot ini membantu mobilitas pengguna dalam berbagai medan dan kondisi postur berbeda.
4. Robot Rekreasi dan Interaksi
SenseRobot dari SenseTime kembali hadir dengan robot catur AI yang bisa memainkan catur lokal dan internasional. Telah terjual lebih dari 100.000 unit dan diekspor ke lebih dari 20 negara.
5. Robot 4S: Model Ritel Futuristik
Robot Mall, toko robot bergaya 4S (Sales, Service, Spare parts, Feedback) pertama di dunia, resmi dibuka. Menampilkan lebih dari 50 model robot dari 40 perusahaan seperti Skywork, UBTech, dan Unitree.
6. Biaya Terjangkau untuk Robot Premium
Unitree memperkenalkan robot humanoid “Intelligent Companion” R1 dengan harga mulai dari RMB 39.900 (~USD 5.600), menawarkan kemampuan multimodal (suara & visual) dalam paket lebih murah.
7. Momentum Global: Ekspor dan Industri
China mencatat produksi robot industri sebanyak ± 370.000 unit dan robot layanan sebanyak 8,82 juta unit pada paruh pertama 2025. Ekspor robot industri mencapai 94.200 unit senilai USD 746 juta, tumbuh hampir 60% YoY.
Kompetisi Robotik Global: World Humanoid Robot Games 2025
Segera setelah Robot Conference China 2025, Beijing menjadi tuan rumah World Humanoid Robot Games pada 15–17 Agustus 2025. Kompetisi ini diikuti 280 tim dengan lebih dari 500 robot dalam 26 cabang, seperti tinju, sepak bola, lomba lari, hingga tugas layanan seperti penyortiran obat dan pembersihan.
Meskipun pertunjukan teknologi di Robot Conference China 2025 itu mengesankan, insiden gugurnya robot, tumbang saat sprint atau tabrakan dalam pertandingan sepak bola, mengundang tawa sekaligus data penting untuk perbaikan riset. Unitree mencatat pencapaian dengan kemenangan dalam lomba 1.500 meter, meski masih jauh dari rekor manusia.
Tren Industri dan Strategi Nasional
China mengokohkan posisi sebagai negara terdepan dalam penerapan robot industri global—memegang pangsa pasar lebih dari 50% sejak 12 tahun terakhir. Selain itu, negara ini juga mendominasi aplikasi embodied AI secara nasional, dengan kekuatan manufaktur dan iterasi berbasis data. Program Massive funding seperti subsidi puluhan miliar yuan dan rencana dana 1 triliun yuan semakin memperkuat strategi ini.
Mengapa Ini Penting?
-
Robot Conference China 2025 mempertegas pergeseran dari automasi terbatas ke robot kolaboratif yang lebih pintar dan adaptif.
-
Ketersediaan konsumen dan model retail seperti Robot Mall dan R1 menandakan demokratisasi teknologi robotik.
-
Kompetisi robotik seperti World Humanoid Robot Games tidak sekadar tontonan, tapi ajang riset lapangan riil untuk meningkatkan performa robot di situasi kompleks.
-
Investasi besar-besaran dan pertumbuhan industri menunjukkan ambisi jangka panjang China dalam mendominasi era entitas berwujud (embodied agents).
Tantangan dan Masa Depan Robotika di China
Meskipun kemajuan teknologi dalam Robot Conference China 2025 sangat menjanjikan, para ahli menyoroti beberapa tantangan yang masih dihadapi industri robotika. Salah satunya adalah keterbatasan kecerdasan adaptif dalam lingkungan dinamis, terutama pada robot humanoid yang masih rentan terhadap benturan atau kerusakan saat terjadi ketidakseimbangan. Kompetisi seperti World Humanoid Robot Games menunjukkan bahwa robot masih membutuhkan pengembangan pada aspek motorik halus dan pemahaman konteks sosial saat berinteraksi dengan manusia.
Selain itu, masalah etika dan privasi juga menjadi sorotan, terutama terkait penggunaan robot dalam pengawasan, layanan publik, dan sektor kesehatan. Pemerintah China telah menyatakan komitmennya untuk menyusun regulasi yang seimbang antara inovasi dan perlindungan hak individu.
Di sisi lain, investasi dalam pengembangan robot companion untuk lansia dan penyandang disabilitas juga menjadi prioritas. Fokus ini sejalan dengan tantangan demografis China yang menghadapi populasi lansia yang terus meningkat. Dengan dukungan kebijakan dan riset yang kuat, para pengamat percaya bahwa robotika akan menjadi pilar utama dalam agenda teknologi dan sosial China dalam dekade mendatang.
Dengan tren pertumbuhan yang pesat, Robot Conference China 2025 bukan hanya etalase teknologi masa kini—tetapi juga jendela ke masa depan kehidupan yang semakin berdampingan dengan kecerdasan buatan berbentuk nyata.
