Sabah 2025 Election Results: GRS Kembali Berjaya di Sabah
Sabah 2025 Election Results menegaskan bahwa koalisi lokal Gabungan Rakyat Sabah (GRS) kembali memperoleh jumlah kursi terbanyak di Dewan Undangan Negeri setelah pemilihan pada 29 November 2025. Dengan total 73 kursi yang diperebutkan, GRS berhasil meraih 29 kursi dan berpeluang membentuk pemerintahan baru.
Di awal hari Minggu, 30 November, pemimpin GRS — Hajiji Noor — dilantik kembali sebagai Ketua Menteri oleh Gubernur Musa Aman di Istana Seri Kinabalu, menandai periode jabatan keduanya.

Distribusi Kursi dan Status “Hung Assembly”
- Dari 73 kursi DUN, GRS mengantongi 29 kursi — jumlah terbesar.
- Pesaing utama, Parti Warisan Sabah (Warisan), memperoleh 25 kursi.
- Partai lain: Barisan Nasional (BN) 6 kursi, United Progressive Kinabalu Organisation (UPKO) 3 kursi, Parti Solidariti Tanah Airku (STAR) 2 kursi, satu kursi masing-masing untuk Pakatan Harapan (PH), Perikatan Nasional (PN), dan Parti Kesejahteraan Demokratik Masyarakat (KDM), serta 5 kursi untuk kandidat independen.
Dengan mayoritas sederhana memerlukan 37 kursi, hasil ini menghasilkan apa yang disebut “hung assembly” — tidak ada satu pun koalisi dari hasil pemilu sendirian yang mencapai jumlah mayoritas.
Pelantikan Hajiji Noor — Bukti dukungan dari Berbagai Pihak
Meskipun tidak meraih mayoritas mutlak, GRS bersama sejumlah partai kawan dan anggota independen bergerak cepat membentuk pemerintahan. Pada 30 November dini hari, Hajiji Noor resmi disumpah sebagai Ketua Menteri untuk masa jabatan baru.
Pelantikan ini dilakukan di Istana Seri Kinabalu, disaksikan pejabat tinggi seperti Ketua Hakim Sabah–Sarawak serta tokoh-tokoh pemerintahan dan legislatif negeri.
Dengan ini, koalisi GRS — kemungkinan bersama PH, UPKO, dan wakil independen — mendapat mandat memimpin pemerintahan negeri meskipun lewat formasi koalisi.
Fokus pada Kursi Strategis — Contoh: Kawasan Sulaman
Salah satu kursi kunci adalah kawasan Sulaman, yang berhasil dipertahankan oleh Hajiji Noor. Pada pemilu kali ini, ia menang dengan mayoritas 8.919 suara — jauh melebihi hasil tahun 2020 yaitu 3.099 suara.
Ia mengungguli beberapa rival dari BN, Warisan, PN, dan partai lokal lain dalam kontes lima penjuru.
Kemenangan di Sulaman memperkuat posisi politik Hajiji serta memberikan simbol bahwa pemilih memberikan dukungan kuat pada kepemimpinannya dan agenda GRS.
Tantangan Koalisi Baru — Stabilitas & Harapan Publik
Dengan formasi koalisi yang melibatkan banyak partai, pemerintahan baru GRS menghadapi tantangan dalam menjaga kestabilan dan konsistensi kebijakan. Karena tidak ada mayoritas mutlak, kompromi dan konsensus antardaerah akan sangat penting.
Publik dan pengamat politik memperhatikan apa janji utama GRS: menangani isu topikal seperti infrastruktur dasar, layanan publik, distribusi sumber daya, dan transparansi pemerintahan — hal-hal yang selalu menjadi sorotan pemilih Sabah.
Selain itu, mantan oposisi dan partai kecil/kandidat independen bisa berperan sebagai penyeimbang — yang membuat koalisi baru ini harus terus menjaga komunikasi dan integritas.
Implikasi Sabah 2025 Election Results untuk Sabah & Nasional
- Kembalinya GRS ke pemerintahan menandakan bahwa politik lokal dan kekuatan partai Sabah tetap relevan meskipun ada peran partai nasional.
- Hasil “hung assembly” serta formasi koalisi menunjukkan bahwa kompromi antarpihak menjadi bagian penting demokrasi di tingkat negara bagian.
- Bagi warga Sabah, pemerintahan baru membawa harapan akan stabilitas, layanan publik lebih baik, dan perbaikan isu lama — asal koalisi mampu memenuhi janji.
- Bagi politik Malaysia secara umum, hasil ini bisa jadi sinyal bahwa kekuatan lokal tetap memegang peranan utama di wilayah timur — hal yang mungkin mempengaruhi strategi partai nasional di masa depan.
Awal Baru bagi Sabah Pasca Sabah 2025 Election Results
Sabah 2025 Election Results menandai pelantikan kembali GRS ke tampuk pemerintahan dengan pemimpin lama, Hajiji Noor, sekaligus menunjukkan pola politik yang lebih dinamis: kemenangan plural, koalisi multistrata — bukan dominasi satu partai tunggal.
Dengan 29 kursi dari 73 serta dukungan partai sekutu dan independen, GRS mampu membentuk pemerintahan meskipun tanpa mayoritas mutlak. Pelantikan dini hari 30 November menjadi bukti bahwa mereka siap mengambil tanggung jawab memimpin Sabah untuk periode lima tahun ke depan.
Perjalanan mereka ke depan akan dinanti publik, terutama bagaimana pemerintahan baru ini menangani tantangan ekonomi, infrastruktur, pelayanan publik, dan kerja sama antarpartai — sebagai janji atas kepercayaan pemilih.
